Berita Terkini Nasional

Fakta Baru PNS Semarang Saksi Korupsi yang Ditemukan Hangus Terbakar, Hasil DNA Identik

Kepastian identitas Iwan Budi Paulus, PNS Bapenda Semarang yang tengah menjadi saksi kasus korupsi, didapat dari hasil tes DNA yang dilakukan Puslabfo

Editor: Indra Simanjuntak
Tribunnews.com
PNS Semarang saksi korupsi yang ditemukan hangus terbakar di Jalan Marina Raya Semarang sempat terekam CCTV. 

Tribunlampung.co.id, Semarang - Polda Jawa Tengah memastikan jasad terbakar yang ditemukan di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan Iwan Budi Paulus, PNS Semarang yang tengah menjadi saksi kasus korupsi.

Kepastian identitas Iwan Budi Paulus, PNS Semarang yang tengah menjadi saksi kasus korupsi, didapat dari hasil tes DNA yang dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri.

Diketahui, sebelum ditemukan tewas, PNS Semarang yang tengah menjadi saksi kasus korupsi Iwan Budi, sempat dilaporkan menghilang sejak 25 Agustus 2022.

Iwan Budi sudah bertugas di Bapenda Kota Semarang sejak 1997.

Sebelum dilaporkan hilang dan ditemukan tewas, korban menjabat sebagai Kasi Penetapan.

Baca juga: Polres Way Kanan Amankan Dua Pelaku Penggelapan Mobil Avanza

Baca juga: Pelaku UMKM di Lampung Selatan Bertambah 1.228 Pasca Pandemi Covid-19

"Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri dari lima sampel,"

"Yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak laki-laki, dan sampel DNA anak perempuan."

"Hasil temuannya identik,"

"Jadi 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah Iwan Budi Paulus," ungkap Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy, kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/9/2022).

Kepala Bapenda Kota Semarang, Indriyasari atau akrab disapa Iin, mengungkapkan Iwan Budi tak punya masalah di kantor.

Selama ini, Iwan Budi dikenal sebagai sosok yang tekun dan punya karier bagus.

"Dia orangnya tekun, tipe pekerja, diam. Di kantor pekerjaannya baik-baik saja. Kariernya juga bagus," ungkap Iin saat ditemui ketika Iwan Budi dilaporkan hilang, Selasa (30/8/2022), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Nasib Akun YouTube Denny Sumargo yang Dihack, Uang Miliaran Melayang

Baca juga: 27 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Bagus 2022, Ada Drakor Kim Go Eun

Ditemukan Pekan Lalu

Bangkai motor Vario Iwan hangus terbakar ditemukan di Jalan Marina Raya Semarang 8 Agustus 2022.

Polrestabes Semarang melakukan olah TKP terkait penemuan mayat dan sepeda motor yang terbakar di kawasan Marina Kota Semarang, Jumat (9/9/2022).

Menurut Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, olah TKP dilakukan setelah mendapatkan laporan dari warga pada Kamis pukul 11.00 WIB, yang telah menemukan bangkai kendaraan roda dua yang terbakar.

"Tadi malam dari lokasi ini Polsek mendapatkan laporan ditemukannya sebuah motor yang terbakar."

"Namun, setelah dilakukan penyelidikan awal, ternyata yang terbakar di lokasi ini bukan hanya motor, tapi diduga ada seseorang juga yang ikut terbakar," jelasnya di lokasi kejadian.

Adapun nomor polisi motor yang terbakar yakni H 9799 RA berwarna merah atau pelat dinas.

"Kalau pelat kendaraan ini adalah kendaraan yang digunakan oleh saudara Iwan Budi yang dilaporkan hilang tertanggal 24 Agustus 2022. Lebih kurang 14 hari yang lalu," ungkapnya.

Penemu bangkai motor yang terbakar tersebut adalah operator alat berat buldoser bernama Slamet.

Saat itu, Slamet sedang membersihkan rumput di sekitar lokasi.

Baca juga: Roro Fitria dan Suami Ternyata Sudah Pisah Rumah, Andri Irawan Kaget Digugat Cerai

Baca juga: Angga Wijaya Akhirnya Sadar Ada yang Hilang Usai Ceraikan Dewi Perssik

"Saya sedang bekerja bersihin ilalalang, lihat ada motor, terus laporan sama mandor," jelasnya di lokasi kejadian Kawasan pantai maria Kota Semarang, Jumat.

"Jam sebelasan siang, kemarin siang, terus saya laporan dengan mandor ditindaklanjuti oleh mandor," ucapnya menambahkan.

Sempat Dilaporkan Hilang

Seorang PNS Kota Semarang bernama Paulus Iwan Boedi Prastijo dinyatakan hilang sejak 24 Agustus 2022. Sebelum dinyatakan hilang, Iwan sempat terekam CCTV di Simpang Tiga Akademi Kepolisian (Akpol) pada 24 Agustus 2022 pagi hari.

Kombes Dwi Subagyo membenarkan Iwan menghilang sehari saat diundang Ditreskrimsus untuk dimintai keterangan.

Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat atas dugaan penyelewengan aset.

"Saat ini baru tahap pengumpulan bahan keterangan. Kami baru memanggil Iwan pada Kamis (25/8/2022)," ujarnya, Senin (5/9/2022).

Dwi menuturkan pihaknya telah berkomunikasi dengan Iwan bahwa akan diperiksa, yang bersangkutan juga bersedia panggilan Ditreskrimsus Polda Jateng.

"Namun setelah tanggal 25 sudah tidak berita lagi," imbuhnya.

"Panggilan Iwan baru sekali. Kalau sebelum tanggal 25 kami sering melakukan komunikasi. Kami mengirimkan surat klarifikasi untuk meminta penjelasan. Setelah itu sudah tidak ada," lanjutnya.

Terkait kaburnya Iwan, Dwi menurutkan pihak keluarga telah membuat laporan di Polrestabes Semarang.

"Keluarganya menyatakan tidak tahu ke mana perginya. Katanya ada acara. Setelah acara tidak balik-balik," jelasnya.

Saksi Kasus Korupsi

Sebelum dilaporkan hilang, Iwan Budi sempat dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan penyelewengan hibah tanah di Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagyo, mengungkapkan selama pemeriksaan, Iwan Budi sangat kooperatif.

Bahkan, Iwan Budi sudah sepakat akan melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada 25 Agustus 2022.

Namun, ia dilaporkan hilang dan kini ditemukan tewas.

"Kami sudah tanya detail dan kami butuh Berita Acara lalu kami layangkan surat secara tertulis. Saya merasa aneh karena Iwan sangat kooperatif," ujarnya kepada TribunJateng.com, Jumat (9/9/2022).

Status Iwan Budi sebagai saksi pun telah dikonfirmasi oleh Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin.

"Surat resmi pemanggilan terhadap Iwan sebagai saksi klarifikasi dugaan korupsi juga telah sampai kepada saya," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, kasus dugaan penyelewengan yang tengah diselidiki ini berkaitan dengan hibah tanah milik Perumahan Bukit Semarang Baru (BSB) pada Pemkot Semarang.

Data yang ada menunjukkan terdapat alokasi dana sekitar Rp3 miliar tapi baru digunakan sekitar Rp300 juta.

"Kalau tak salah baru digunakan Rp300 juta atau Rp400 juta untuk kepengurusan dan tim," ungkap Iswar.

Hal itu membuat surat pertanggungjawaban atau SPJ dari proyek tersebut belum selesai sampai sekarang.

"Jadi anggaran Rp3 miliar belum dihabiskan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved