Perkelahian Santri di Pesisir Barat
Kemenag Pesisir Barat Lampung Evaluasi Seluruh Ponpes dan Madrasah Cegah Kekerasan Anak
Kemenag Pesisir Barat akan evaluasi seluruh pondok pesantren dan madrasah cegah peristiwa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Krui tidak terulang.
"Kita juga berharap jangan sampai dengan kejadian ini akan menjadi momok bagi masyarakat yang ingin memondokan anaknya menjadi takut," lanjutnya.
Dijelaskanya, kasus seperti itu baru pertama kali terjadi di seluruh ponpes yang ada Pesisir Barat.
"Santri di Pesisir Barat ini ada ribuan orang, jangan sampai gara-gara satu orang yang melakukan kesalahan laju menghancurkan nama baik pondok, kami sangat berharap hal seperti tidak akan terulang lagi," kata dia.
Khotob berharap, seluruh ponpes ke depan lebih selektif lagi menerima santri baru.
Sebab, tidak jarang orang tua memasukan anaknya ke ponpes itu karena anaknya bandel, kemudian dimasukan ke ponpes dengan harapan anaknya bisa berubah.
"Namanya juga karekter siswa itukan beda-beda, ada karekter siswa yang mudah tersinggung, ada karakter yang emosian, karena memang ini bawaan dari rumah."
"Tidak serta merta karena dimasukan ke pondok lantas bisa langsung berubah karakternya," jelas Khotob.
Ia mengatakan, dalam mendidik pelajar tidak cukup hanya diserahkan dengan gurunya saja, namun peran orang tua tidak kalah penting, untuk memantau pergaulan anaknya.
Mengenai kasus yang sedang menimpa Ponpes Al Falah itu merupakan musibah dan cobaan bersama .
"Kalau kami melihat kasus ini murni kecelakaan," ungkapnya.
"Kasus ini juga semua kita terbuka tidak ada yang ditutup-tutupi, Kyai Nurhadi juga sangat terbuka," lanjutnya.
Kemudian, untuk proses hukum pihaknya telah sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Lanjutnya, langkah-langkah tersebut juga sudah di koordinasikan dengan Kemenag Provinsi Lampung untuk mencegah hal serupa terjadi.
(Tribunlampung.co.id /Saidal Arif)