Berita Lampung
Budidaya Jamur Tiram Pemuda di Pringsewu Lampung Raih Omzet Rp 30 Juta per Bulan
Miftahul Sidik, pemuda di Pringsewu tekuni budidaya jamur tiram sejak dua tahun lalu dan kini bisa dapatkan omzet Rp 30 juta tiap bulan.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Lalu, serbuk yang sudah dimasukan plastik tersebut, didiamkan dalam ruangan yang lembab.
"Lama kelamaan itu jamur akan muncul sendiri, kita rawat dengan cara disiriam dan hilangkan ulat-ulatnya, habis itu tinggal tunggu jamur bedar dan dipanen," jelasnya.
Saat ini harga jamur tiram perkilo dijual Rp 15 ribu. Hal tersebut dikarenakan pada saat musim kemarau stok jamur terbilang sedikit.
"Tapi nanti kalau musik hujan nanti biasanya perkilo itu Rp 10 ribu, karena stoknya banyak," terangnya.
Ia mengaku, pemasaran jamur tiram miliknya tak hanya di Pringsewu saja.
Bahkan, ke Bandar Lampung, Lampung Selatan bahkan ke Palembang.
Miftahul juga mengatakan, budidaya jamur tiram di Pringsewu belum banyak dilakukan masyarakat.
Untuk itu, ia mulai mengajak masyarakat untuk budidaya jamur tiram.
"Sudaha ada 4-6 orang yang belajar dan memulai budidaya jamur tiram ini," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)