Berita Terkini Nasional
Ferdy Sambo Tak Pernah Jadi Kapolda tapi Bintang Dua, 'Dia Itu Bukan Pinter'
Irjen Purnawirawan Ricky Sitohang, terheran-heran dengan Ferdy Sambo, yang tak pernah jadi kapolda tetapi kini berpangkat jenderal bintang dua.
“Dia, sebagai psikopat, memiliki kepribadian Machiavellinisme yang diistilahkan sebagai Dark Triad: manipulatif, pengeksploitasi, dan penuh tipu muslihat,” ujar Reza.
Psikopat yang melakukan tindakan kriminal justru harus dimasukkan ke penjara dengan level keamanan yang tinggi.
“Penjaranya dengan level keamanan supermaksimum. Petugas penjaga jangan staf biasa. Harus staf yang juga cerdas, berintegritas, dan punya jam terbang tinggi," ucap Reza Indragiri Amriel.
Pernyataan LPSK dan Komnas HAM soal gangguan jiwa
Setelah LPSK menyebut Putri Candrawathi memiliki gejala gangguan jiwa, kini giliran Komnas HAM yang menyebut Ferdy Sambo mengalami gangguan jiwa.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Ferdy Sambo secara psikologis merasa percaya diri mampu merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Menurut dia, berbekal kekuasaan sebagai Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dengan sadar membuat skenario dan memuluskan rencana kejinya membunuh Brigadir J.
Akibat skenario jahatnya tersebut, banyak anak buah Ferdy Sambo di Propam Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan ikut membantu.
“Bisa jadi psikopat, tapi ini bisa karena superpower itu. Dia bisa ngeyakini dirinya, siapa yang bisa bongkar kejahatan saya, saya bisa suruh-suruh ini semua,” ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Dugaan tim Komnas HAM ini merujuk pada kedudukan Ferdy Sambo yang semestinya dengan mudah bisa membunuh orang.
Dengan jabatan yang tinggi, Ferdy Sambo berpikir bisa memerintah anak buahnya untuk membunuh Yosua tanpa mengotori tangannya.
( Tribunlampung.co.id / TribunSumsel.com / Tribunnews.com )