Firasat Keluarga, sebelum ASN Saksi Korupsi Ditemukan Meninggal di Sungai Metro Lampung

Fa mengungkapkan, hingga hari Minggu (18/9/2022) pagi HS belum kunjung pulang.

"Pokoknya Sabtu malam itu ditelpon tidak diangkat, namun kondisi teleponnya berdering. Setelah melewati pagi itu, siang sudah terdengar kabar bapak tidak ada. Minggu sekitar pukul 11.00 kami baru dapat kabar," paparnya.

Panggilan Saksi Kedua

Fa mengatakan, sebelumnya almarhum pernah menjadi saksi di sidang pertama.

"Setahu saya sekali, dan sudah tidak ada apa-apa lagi, kapan kejadiannya saya lupa dan saya diminta menunggu sampai jam 02.00 WIB," ujar menantu HS tersebut.

Kemudian istri HS menemukan surat panggilan saksi kedua beberapa hari sebelum HS didapati meninggal dunia.

"Setelah ditemukannya surat itu kami coba tanya ke almarhum mengenai surat panggilan kedua sebagai saksi tersebut, sehari setelah itu bapak merasa kacau dan jatuh sakit," ungkapnya.

Fa menuturkan, berdasara cerita almarhum ayah mertuanya, yang dipanggil sebagai saksi bukan hanya HS saja.

"Almarhum bilang semua rekannya itu di panggil, bukan bapak sendiri dan itu banyak," ungkap dia.

Menantu HS tersebut mengatakan, sebelum pamit pergi menuju Polres Lampung Timur, HS tidak meninggalkan pesan apapun.

"Sebelum pergi itu bapak nggak ninggalin pesan apapun. Sama seperti hari-hari biasa saja, cuma hanya Rabu itu bapak merasa kosong saja pikirannya dan kemudian jatuh sakit sehari setelahnya," pungkasnya.

Polres Lampung Timur Benarkan sebagai Saksi Kasus Korupsi

Beberapa hari yang lalu warga Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur, sempat digegerkan penemuan ASN Lampung Timur yang mengakhiri hidup di Sungai Batanghari Metro.

ASN Lampung Timur tersebut yakni berinisial HS (50) warga Metro Selatan.

HS ditemukan mengakhiri hidup di pinggiran anak sungai Batanghari oleh warga pada Minggu (18/9/2022).