Eksklusif Konsumsi Rokok Melonjak

Tak Terpengaruh Kenaikan Harga, Pengeluaran Konsumsi Rokok di Lampung Lebih Besar dari Beras

Meski harga rokok naik, konsumsi rokok di Lampung tetap tinggi. Bahkan pengeluaran untuk membeli rokok menempati urutan kedua.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi - Konsumsi rokok di Lampung tak terpengaruh kenaikan harga. Pengeluaran untuk konsumsi rokok di Lampung menempati urutan kedua, mengalahkan beras. 

Berdasarkan keterangan BPS, pola pengeluaran dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai tingkat kesejahteraan penduduk.

Semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran maka makin baik.

Siapkan Anggaran Khusus

Tribun Lampung melakukan wawancara dengan sejumlah orang dari berbagai lapisan pada Pekan lalu 10-11 Septembe 2022, untuk mengetahui kondisi konsumsi rokok di Lampung.

Novian, karyawan swasta mengaku jika dirinya mengalokasi anggaran tersendiri untuk beli rokok. Dirinya menganggarkan Rp 750 ribu sebulan.

Dalam sehari ia membeli satu bungkus rokok seharga Rp 25 ribu. Namun, pengeluaran untuk rokok ini bisa meningkat ketika dirinya berkumpul bersama teman-temannya.

Novian mengaku, uang untuk membeli rokok itu tidak mengganggu anggaran belanja dapur. Sehingga, kata dia, kebutuhan makanan pokok tetap tercukupi.

Hal serupa ternyata juga terjadi pada kelompok kalangan bawah.

HF, seorang juru parkir di Bandar Lampung mengku juga wajib menghisap rokok setiap hari meski pemasukan terbatas.

Bahkan saat Tribun berbincang dengannya, HF terlihat sudah menghabiskan 3 batang rokok dalam 15 menit bercakap-cakap.

HF mengaku, bisa menghabiskan 3 bungkus rokok dalam sehari. "Ya kalo rokok aja saya 3 bungkus sehari, serius. Kalo Rp 40-50 ribu lah sehari," kata HF.

Ia pun menyadari jika pengeluarannya untuk membeli rokok ini cukup besar. Namun ia mengaku tidak mempersoalkannya. Sebab, ia belum bisa berhenti merokok.

Saat disinggung penghasilannya, ia mengaku mendapatkan Rp 50 ribu-Rp 60 ribu sehari. Jika dirata-rata pengeluaran HF untuk rokok sebesar Rp 40 ribu sehari, maka pengeluaran HF untuk rokok selama satu bulan yakni Rp 1,2 juta.

(Tribunlampung/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved