Berita Lampung
Sebanyak 121 Pendidik Lampung Baktikan Diri Ikuti Guru Mengabdi di 4 Kabupaten
121 guru akan mengajar di Kabupaten Mesuji, Way Kanan, Lampung Barat dan Pesisir Barat dalam program guru mengabdi.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 121 guru SMA diterjunkan ke empat kabupaten dalam program guru mengabdi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar melepas 121 pendidik program guru mengabdi di Hotel Emersia, Minggu (2/10/2022).
Program guru mengabdi untuk memberikan pembelajaran secara modern kepada para siswa yang dilakukan oleh 121 guru selama sepekan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar.
Program ini untuk menindaklanjuti janji kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim (Nunik) dalam program smart school.
Baca juga: Pelaku Kekerasan pada Anak di Lampung Selatan Umumnya Kenal dengan Korbannya
Baca juga: Terapkan Pola Hidup Sehat, Ketua Horas Bangso Batak Provinsi Lampung Ajak Warga Senam Bersama
Para guru mengabdi ini harus memiliki kemampuan untuk memberikan pembelajaran secara modern kepada para siswanya.
"Kalau guru mengabdi ini ada 121 orang berasal dari 4 daerah yakni Bandar Lampung, Metro, Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran," kata Sulpakar, Minggu (2/10/2022)
Sedangkan untuk sasaran daerahnya yakni 121 guru ini akan mengajar di empat daerah lainnya juga yakni Kabupaten Mesuji, Way Kanan, Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Selain itu juga para guru mengabdi ini juga dituntut untuk menguasai IT (Information Technology).
Serta guru mengabdi ini juga diharapkan bisa dijadikan motivator bagi siswa yang diajarnya.
Lalu guru mengabdi ini juga memiliki kemampuan dan prakarsa dikelas sehingga didalam kelas itu bisa hidup.
Guru yang dikirim ini memiliki kemampuan yang lebih dari guru lainnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Belia di Pesawaran Lampung Jalani Pendalaman Perkara
Baca juga: Satnarkoba Tulangbawang Lampung Tangkap Pengedar Sabu Hendak Transaksi Depan Konter Ponsel
Mereka ini juga ada yang merupakan guru penggerak dan guru prestasi di sekolah.
Mereka guru mengabdi ini yang akan melakukan pengabdian di daerah tersebut diharapkan agar bisa meningkatkan mutu pendidikan.
Dengan guru mengabdi ini harapannya mutu pendidikan di provinsi Lampung bisa meningkat.
Karena mutu pendidikan itu salah satu faktor utama yang mendorong adalah bersumber dari kualitas guru itu sendiri.
"Dengan harapan guru mengabdi ini memiliki kemampuan dengan pola pembelajaran dengan baik dan modern," kata Sulpakar yang juga Pj Bupati Mesuji ini
Berharap dengan program yang dicanangkan ini bisa memotivasi daerah-daerah untuk terus berkembang baik.
Guru mengabdi ini merupakan guru yang berprestasi untuk menjadi pamong atau pembimbing di daerah.
Demi mewujudkan program smart school yang maksimal, ada juga program selain guru mengabdi yakni guru magang dan kepala sekolah mengabdi.
"Kalau guru magang itu sudah 3 kali dilakukan, dan Minggu depan akan ada pelepasan lagi guru magang angkatan keempat," kata Sulpakar
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas
pendidikan adalah pendidiknya.
Pada pendidikan formal peran ini akan sangat bergantung pada seorang pendidik, dalam hal ini adalah guru.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar.
Bukan sekadar menstransfer ilmu bagi peserta didik.
Namun guru juga harus mampu menjadi seorang sahabat yang setia menemani peserta didik dalam proses belajarnya.
Lalu mendampingi, membimbing, serta mengarahkan peserta didik dalam proses belajarnya.
Kegiatan guru bukan sekadar membuat
rancangan pembelajaran yang biasa saja.
Namun harus mampu pula menyiapkan metode dan model
pembelajaran dengan baik.
Menyiapkan alat peraga untuk menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang ideal.
Kalau guru yang dimagangkan ini memiliki keinginan untuk berkembang.
Jadi kalau untuk guru yang mau pensiun tidak dimagangkan.
Lalu setelah guru mengabdi akan ada program lanjutan lainnya yakni kepala sekolah mengabdi.
Kepala sekolah mengabdi ini diharapkan bisa memberi tauladan bagi kepala sekolah lainnya.
Paling utama selain bisa berprestasi sekolah itu, diharapkan juga nantinya dalam pengelolaan di satuan pendidikan bisa menjadi leadership yang diunggulkan.
"Jadi tidak hanya kemampuan akademisnya saja akan tetapi manajerial leadership juga yang akan dilihat," kata Sulpakar
Kepala sekolah mengabdi ini yang diajarkan itu sesama teman sendiri yang berstatus kepala sekolah dan ini tidak mendikte.
Penganggaran guru mengabdi ini bersumber dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan tidak dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).
Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se Lampung Hendra Putra mengatakan bahwa ada 40 sekolah dari 4 kabupaten yang akan dituju oleh 121 guru mengabdi.
Nantinya setiap sekolah itu akan ada 3 guru yang akan mengajar di sekolah yang dituju tersebut.
"Misal guru kami di SMAN 2 Bandar Lampung ini ada ada guru fisika, Bahasa Inggris dan guru penjaskes," kata Hendra yang juga Kepala SMAN 2 Bandar Lampung ini
Jadi nantinya selama seminggu itu guru mengabdi tersebut akan digantikan dengan guru dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
"Jadi kita sudah antispasi, karena guru di sekolah tersebut kan mengabdi selama seminggu artinya agar tidak ada kekosongan pembelajaran maka dimanfaatkan atas kerjasamanya dengan MGMP," kata Hendra
Jadi untuk tempat tinggal mereka guru mengabdi ini ada bermacam-macam tempat tinggalnya.
"Jika rumah kepala sekolah dan ada guru disekolah yang ditunjuk itu dekat dengan sekolah maka boleh menginap disana," kata Hendra
Apabila tidak ada rumah kepala sekolah dan guru asli didaerah tersebut, maka kepala sekolah akan menunjuk rumah warga sebagai tempat menginapnya.
Guru PPKN SMAN 8 Bandar Lampung Anisa Natalia mengatakan bahwa dirinya siap menjadi guru mengabdi selama seminggu di SMAN 1 Bumi Agung Way Kanan.
"Kami akan memberikan pembelajaran dan hal-hal yang terbaik lainnya di sekolah yang kami tuju," kata Anisa
Karena pembelajaran yang baik dan berbagi ilmu harapannya agar siswa yang diajarkan bisa menyambung apa yang dipelajari.
"Kami semaksimal mungkin akan menerapkan metode pembelajaran yang semenarik mungkin selama seminggu agar siswa bisa memahami apa yang diajarkan," kata Anisa
Kalau persiapan khusus yang dilakukan pastinya perangkat belajar, lalu laptop dan alat lainnya serta media pembelajaran.
Karena dirinya bersama 120 guru lainnya ini hanya pindah mengajar saja di desa. (Tribunlampung.co.id Bayu Saputra)