Berita Lampung
Berita Lampung Terkini 7 Oktober 2022, Satu Keluaga di Way Kanan Dikubur di Septic Tank
Di Lampung hari ini ada peristiwa satu keluaga di Way Kanan dikubur di septic tank, pelaku anak dan cucu korban.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Banyak kejadian dan peristiwa yang terjadi di Provinsi Lampung selama hari ini, Jumat (7/10/2022).
Mulai dari peristiwa satu keluaga di Way Kanan dikubur di septic tank, pelaku anak dan cucu korban.
Untuk lebih lengkapnya, inilah kompilasi enam peristiwa terhangat yang terjadi selama satu hari yang terkumpul dalam Lampung Terkini.
Baca juga: 5 Orang Sekeluarga di Way Kanan Dibunuh, 4 Jasad Korban Dikubur di Septic Tank
1. Satu Keluaga di Way Kanan Dikubur di Septic Tank, Pelaku Anak dan Cucu Korban
Pembunuhan sadis lima orang yang masih satu keluarga di Kabupaten Way Kanan membuat geger masyarakat Lampung.
Empat korban dikubur dalam septic tank kemudian dicor, sementara satu korban dikubur di kebun singkong.
Pelakunya ternyata anak kandung dan cucu korban.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna dalam eksepose di mapolres setempat pada Kamis 6 Oktober 2022 menjelaskan, pembunuhan bermotif perebutan harta warisan.
Para korban yang dibunuh yakni Juwanda (26) selaku adik tiri pelaku, Zainudin (78) selaku ayah kandung pelaku, Siti Romlah (45) ibu tiri pelaku, Wawan Wahyudin (55) kakak kandung pelaku, dan bocah 6 tahun bernama Zahra (ponakan pelaku).
Adapun tersangka pembunuhan yakni EW (38), anak kandung Zainudin beserta anaknya EW yakni DW (17).
Keduanya ditangkap di wilayah Lampung Selatan, pada 5 Oktober lalu tanpa perlawan.
EW dan DW adalah warga Kampung Marga Jaya, Negara Batin, Way Kanan.
Kapolres mengatakan, kasus berawal dari laporan warga terkait orang hilang atas nama Juwanda, warga Kampung Marga Jaya, pada 1 Juli 2022.
Orang tersebut hilang sejak 24 Februari 2022.
Kemudian kepala desa setempat berkoordinasi dengan Polsek Negara Batin.
Polisi lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengarah ke salah satu pelaku.
Setelah polisi mengintrogasi DW, ia mengaku bersama ayahnya EW telah membunuh Juwanda.
Korban Juwanda dibunuh saat sedang tidur di rumahnya, kemudian tubuh korban dibawa menggunakan mobil pikap ke kebun singkong dan dikuburkan di sana.
Setelah kedua pelaku diamankan, mereka diminta menunjukkan kuburan korban.
Kemudian hasil pemeriksaan EW, diduga ia juga telah membunuh empat orang lainnya.
Yakni ayah kandung pelaku EW, Zainudin, ibu tirinya Siti Romlah, kakak kandungnya Wawan Wahyudin, dan terakhir ponakan pelaku Zahra.
Pelaku diduga membunuh keempat korban dalam satu waktu menggunakan kapak, sementara korban Zahra dicekik.
Lalu oleh pelaku, korban dibuang ke dalam sumur yang sudah digunakan sebagai septic tack di belakang rumah korban.
Septic tank itu kemudian ditutup dan dicor menggunakan semen.
Teddy mengatakan, keduanya dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan terancam pidana 15 tahun penjara.
Tapi bila ada bukti pembunuhan telah direncanakan, bisa dikenakan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau penjara seumur hidup.
Baca juga: Cerita Kepala Kampung Marga Jaya Bongkar Pembunuhan Sadis Sekeluarga di Way Kanan
2. Cerita Kepala Kampung Marga Jaya Bongkar Pembunuhan Sadis Sekeluarga di Way Kanan
Terungkapnya kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan berawal dari peran serta Kepala Kampung Marga Jaya yang merasa kehilangan warganya.
Kepala Kampung Marga Jaya Muhammad Yani secara eksklusif memaparkan awal mula terungkapnya kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan kepada Tribun Lampung di kediamannya di Marga Jaya, Negara Batin, Way Kanan, Jumat 7 Oktober 2022.
Muhammad Yani mengatakan, dirinya yang melaporkan tentang kejadian kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan kepada Polsek Negara Batin.
Pelaporan dilakukan pada 24 Juli 2022 di Polsek Negara Batin karena ada warga yang hilang.
Laporan diterima dan para saksi kemudian dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Laporan pada bulan Juli itu, kata Yani, buntut laporan warga pada 27 Februari 2022 kepada dirinya.
Saat itu, kawan akrab salah satu korban, Juwanda melaporkan kepada sekretaris kampung dan dari situ mencari tahu kemana keberadaannya.
Pada bulan Maret 2022 sejumlah upaya telah coba dilakukan untuk mencari tahu keberadaan Juwanda.
Dia bahkan sempat memanggil masyarakat, dan rekan Juwanda melapor, ada kabar uang Rp 20 juta dilarikan korban dari salah satu tersangka bernama Er.
Satu bulan kemudian atau sekitar April 2022, Yani memanggil Er dan ia mengatakan jika bapak dan ibu (korban) sedang di gunung.
Sementara korban Juwanda telah merantau dan melarikan uang Er 20 juta.
Selain itu, pelaku menyebut Juwanda sudah menikah dengan janda di Riau.
Lalu Yani meminta Er nomor Juwanda atau saudara di Riau, namun pelaku menyebut yang punya nomor Wa.
Ia lalu memberikan waktu 3 x 24 jam untuk memberi nomor telepon Juwanda sambil terus menyelidiki serta menggali informasi lainnya.
Yani menilai, ada yang tidak beres dengan Zainuddin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda dan anaknya Zahra yang belakangan telah diketahui dibunuh pelaku.
Atas dasar kecurigaan tersebut, dirinya melaporkan ke Polsek Negara Batin, Juli 2022.
Hingga akhirnya pada Agustus 2022 kasus pembunuhan sadis sekeluarga di Way Kanan mulai menemukan titik terang dengan ditemukan pakaian layak pakai milik orangtua pelaku di dalam karung.
Kecurigaan Yani makin bertambah hingga akhirnya memanggil kembali Er dan Wa pada 4 Oktober 2022, sekitar pukul 21.00 Wib.
Kedunya, akhirnya mengaku telah membunuh Zainuddin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda, dan anaknya Zahra.
Yani menambahkan, perangkat desa lalu mengecek ke lokasi kuburan.
Selanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
Baca juga: Pembunuh Sekeluarga di Way Kanan Cium Korbannya sebelum Dibuang ke Septic Tank
3. Pelaku Lakukan 87 Adegan Pembunuhan Satu Keluarga di Way Kanan, Sempat Cium Kening Keponakan
Polres Way Kanan menggelar rekontruksi pembunuhan satu keluarga di Marga Jaya, Negara Batin, Way Kanan.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna saat diwawancarai Tribun Lampung, Jumat 7 Oktober 2022, di depan rumah kajadian mengatakan, pelaku memeragakan 87 adegan dalam reka ulang.
87 adegan itu terbagi dua kejadian yakni pertama pada Oktober 2021 dengan empat korban sebanyak 52 adegan.
Kemudian kejadian kedua pada Februari 2022 sebanyak 35 adegan dengan satu korban yakni Juwanda.
Pada saat meragakan adegan kejadian pertama itu, pelaku Erwin sempat mencium keponakannya Zahra sebelum dibuang ke septic tank.
Adapun yang dibuang terlebih dulu ke dalam septic tank adalah Wawan, Zainuddin, Siti Romlah, baru kemudian Zahra.
Kejadian pembantaian satu keluarga tersebut terjadi pada Oktober 2021 lalu dengan 4 korban yang dibuang ke dalam septic tank.
Kronologinya yaitu pada Oktober 2021, mulai terjadi cek-cok antara Wawan dan Erwin, terkait utang piutang dan warisan.
Kejadian sekitar jam 01.00 WIB di rumah tempat kejadian perkara (TKP).
Lalu di sana ada sang ayah, Zainuddin dan ibu tiri Siti Romlah dan Zahra keponakannya.
Awal mula pembantaian itu, tiga korban sedang tertidur.
Pelaku mengeksekusi para pelaku menggunakan kapak yang diambil dari dapur.
Awalnya ia menghabisi nyawa Wawan dengan pukulan dua kali.
Pada saat itu korban Zainuddin dan Romlah ikut terbangun.
Lalu, setelah menghabis Wawan, pelaku membunuh Zainuddin dengan memukulkan kapala korban dua kali.
Kemudian Romlah lari ke dapur dan dipukul tiga kali dengan kapak oleh pelaku.
Pada saat itu terdengar keponakan di dalam kamar menangis, lampu lalu dimatikan pelaku.
Ia lalu masuk ke dalam kamar, dan membekap dan mencekik Zahra selama 5 menit hingga tidak tergerak lagi.
Kemudian pelaku melakukan reka adegan untuk pembunuhan Juwanda.
Baca juga: Aksi Solidaritas Korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Adipura Lampung Selatan Berlangsung Khidmat
4. Aliansi Himpunan Mahasiswa Lamsel Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Stadion Kanjuruhan
Puluhan pemuda dan pelajar dari Aliansi Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan dan beberapa suporter klub bola menggelar solidaritas untuk korban Stadion Kanjuruhan Malang di Tugu Adipura, Kota Kalianda, Lampung Selatan, Kamis 6 Oktober 2022 malam.
Acara tersebut berlangsung khidmat dengan pengawalan ketat dari jajaran personel Polres Lampung Selatan, Kodim 0421/LS, dan Sat Pol PP Lampung Selatan.
Para peserta tampak membentangkan banner bertuliskan belasungkawa kepada para korban serta kalimat motivasi untuk keluarga korban yang kehilangan anggota keluarga.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan doa bersama.
Setelah itu dilanjutkan dengan orasi dan teatrikal mengenang korban tragedi di Stadion Kanjuruhan,serta tak lupa pula penyalaan 1.000 lilin.
Ketua Aksi, Dheipa Ariya Fatra mengatakan, pihaknya sengaja mengandeng para suporter di Lampung Selatan untuk sama-sama berbela rasa dan berempati terhadap korban dan keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Ketua PMII Cabang Lampung Selatan M Fuad Wahid mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap peristiwa tersebut.
Fuad mengatakan, peristiwa di Stadion Kanjuruhan harus dijadikan pembelajaran bagi semua pihak, agar kedepannya peristiwa itu tidak terjadi lagi.
Salah seorang Aremania Lampung Selatan, Sarah mengaku kecewa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Karena menurutnya, sepak bola seharusnya jadi tontonan yang menghibur, bukan sebaliknya menjadi tragedi dengan jatuhnya banyak korban jiwa.
Baca juga: 50 Kepala Keluarga Terisolir Akibat Jembatan di Desa Way Galih Lampung Selatan Ambrol
5. Jembatan di Way Galih Lampung Selatan Ambrol, 50 Keluarga Terisolir
Akibat hujan lebat yang terjadi dari Kamis 6 Oktober 2022 siang hingga Jumat 7 Oktober 2022 pagi, jembatan di Dusun III, Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, ambrol.
Jembatan ambrol tersebut menyebabkan warga Dusun III terisolir.
Pada video berdurasi 1 menit 26 detik itu yang beredar di masyarakat memperlihatkan jembatan mengalami retak dan tak lama berselang jembatan langsung ambrol.
Andi, warga setempat membernarkan adanya peristiwa banjir yang menyebabkan jembatan dan gudang rongsokan milik orangtuanya ambrol.
Menurut Andi, jembatan yang ambrol berada di antara Dusun Nanasan dan Way Galih dan jembatan tersebut dibuat pada masa Belanda.
Ia mengatakan, jembatan itu akses ke way Galih atau ke arah Lapangan Golf Sukarame, Bandar Lampung.
Sementara Hendra (55), warga Dusun III mengatakan, kejadiannya Kamis sekitar jam satu siang setelah hujan lebat dan debit air tidak ketampung.
Ia berharap jembatan segera dibangun karena merupakan satu-satunya akses warga dan juga menghambat anak sekolah.
Sedangkan Pemerintah Desa Way Galih, Tanjung Bintang, Lampung Selatan, akan segera membangun jembatan darurat di Dusun III.
Kepala Desa Way Galih, Suwarno mengatakan, untuk tindakan sementara pihaknya sudah mengajukan ke Dinas PUPR Lampung Selatan dan sudah direspon.
Untuk jembatan sementara akan dibuat dari kayu pohon kelapa.
Suwarno mengatakan, jembatan yang ambrol merupakan penghubung dua desa yakni Desa Way Galih dengan Desa Sabah Balau.
Selain itu, jembatan merupakan akses utama Dusun III Way Galih.
Menurutnya, ada 50 kepala keluarga yang tinggal di sana, sehingga jangan sampai mereka terisolir dan terhambat aktivitasnya
Camat Tanjung Bintang, Hendri Hatta mengatakan, pihaknya sedang membuat jalur alternatif yang bisa dilewati kendaraan masyarakat.
Baca juga: Promo Beli Satu Gratis Satu Tiket di Trans Snow, Wahana Permainan Salju di Transmart Lampung
6. Promo Beli Satu Gratis Satu Tiket di Trans Snow Transmart Lampung
Trans Snow yang ada di lantai dasar Transmart Lampung memiliki promo menarik yang berlaku hingga 31 Oktober 2022
Store Control Head Transmart Lampung, Atan Ifan mengatakan, ini adalah promo yang diadakan Trans Snow bekerjasama dengan Transmart Lampung.
Dalam promo ini, pelanggan yang berbelanja produk apa saja di Transmart Lampung minimal Rp 200 ribu, bisa membeli dua tiket Trans Snow seharga Rp 100 ribu dan ditambah gratis kaos kaki.
Adapun kata Atan, Jumat 7 Oktober 2022, untuk normalnya satu tiket Trans Snow harganya Rp 100 ribu.
Kalau pelanggan tidak berbelanja di Transmart Lampung, pelanggan bisa mendapatkan promo lain di Trans Snow yakni beli dua tiket gratis satu tiket.
Sehingga tiket yang didapatkan menjadi tiga tiket.
Trans Snow adalah wahana permainan salju pertama dan satu satunya yang ada di Lampung.
Salju yang terdapat di Trans Snow adalah salju asli, sama seperti salju yang ada di luar negeri.
Sehingga menurut Atan, kalau mau merasakan bermain salju asli, tidak usah jauh-jauh keluar negeri, datang saja ke Trans Snow.
Karena selain bisa merasakan permainan salju asli, pelanggan juga bisa merasakan suasana dingin persis seperti suasana dingin ketika musim salju di luar negeri.
Untuk itu pelanggan yang hendak bermain salju sangat disarankan membawa jaket dan sarung tangan sendiri agar tidak kedinginan.
Sebab di sini tidak disediakan jaket dan sarung tangan untuk pelanggan.
Di sini hanya disediakan sepatu booth agar kaki tidak dingin dan kakinya tidak mengotori salju saat bermain salju.
Pelanggan juga tidak diperbolehkan menggunakan sepatu atau sandal sendiri saat bermain salju, karena khawatirnya akan mengotori salju.
Agar permainan salju semakin seru, disini juga disediakan playground dan perosotan salju.
Saat bermain perosotoan salju, pelanggan bisa sembari duduk di tempat yang bentuknya persis seperti nampan berukuran besar.
Masing-masing pelanggan bisa bermain salju paling lama satu jam. (*)