Kasus Gagal Ginjal Akut di Lampung
Satu Pasien Anak Gagal Ginjal Akut di Lampung Meninggal Dunia
Pasien anak gagal ginjal akut di Lampung yang meninggal dunia adalah anak usia 11 bulan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengungkapkan pasien anak gagal ginjal akut umur 11 bulan meninggal dunia.
Kasus gagal ginjal akut pada anak ada di Lampung ada dua yang semuanya dirawat di RSUD Abdul Moeloek.
Dua anak pasien gagal ginjal akut di di RSUD Abdul Moeloek Lampung terdiri anak usia satu tahun dan anak usia 11 bulan.
"Sangat sedih karena satunya pasien anak gagal ginjal akut meninggal dunia berumur 11 bulan yang dirawat di IGD RSUDAM," kata Nunik sapaan akrab Chusnunia Chalim, saat dihubungi Tribun Lampung melalui WhatsApp, Minggu (23/10/2022).
Ia mengaku hanya itu perkembangan terbaru dari kasus gagal ginjal akut pada anak di Lampung.
"Sampai saat ini belum ada info kasus baru, hanya dua pasien yang dirawat di RSUDAM. Pasien yang dua kemarin saja," kata Nunik.
Baca juga: Beredar Isu Menteri Nadiem Tunjuk Prof Murhadi jadi Warek Akademik Unila
Baca juga: Kondisi Dua Anak Gagal Ginjal Akut di Lampung, Urine Belum Keluar dan Satu Masih di IGD
Dari dua pasien tersebut pasien yang satu kondisinya stabil dan masih dipasang kateter.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung yakni melakukan surveilance.
Berdasarkan laporan bahwa langkah-langkah yang sudah dilakukan yakni berkoordinasi dengan 15 kabupaten dan kota untuk melakukan surveilance.
Serta meningkatkan SKDR (sistem kewaspadaan dini dan respons) dan juga mengamati gejala-gejala Akut Kidney Injury (AKI) di tengah masyarakat.
Lalu juga adanya surat edaran (SE) oleh Menteri Kesehatan (Menkes) tentang larangan sementara untuk pemberhentian pemberian obat sirup.
Dan sudah ditindak lanjuti ke kabupaten dan kota sampai ke puskesmas.
Direktur Utama RSUDAM Provinsi Lampung dr Lukman Pura mengatakan bahwa RSUDAM telah merawat dua pasien anak gagal ginjal akut.
Satu pasien yang berumur 1 tahun sedang dirawat di ruang HCU Alamanda dengan kondisinya belum buang urine.
"Tapi ada satu pasien lagi yang meninggal dunia di PICU ruang rawat intensif," kata Lukmam
Sebelumnya, dirinya mengimbau kepada masyarakat jangan takut dan khawatir terkait AKI (Acute Kidney Injury).
Tetapi dirinya menyarankan untuk masyarakat tetap waspada.
Lalu cepat mencari pertolongan pertama kalau ada gejala anak yang panas, batuk, pilek dan tidak ada urinnya.
Cari puskemas, pusat pelayanan atau dokter terdekat.
Baca juga: Daftar 102 Obat Sirup yang Dilarang Beredar Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut
Baca juga: 40 Anak Meninggal di Jakarta dan Penjelasan EG Diduga Biang Kerok Gagal Ginjal Akut
"Kami tim di RSUDAM siap mengantisipasi dengan perlengkapan dengan dokter yang ada," kata Lukman
"Kita sudah buat tim, kondisi antispasi pelayanan juga telah dihitung dengan baik," kata Lukman
Jadi masyarakat harus cepat saja mencari pertolongan ke tempat yang layak.
Dalam hal ini puskesmas atau dokter terdekat.
Apabila didapatkan gejala-gejala keluhan tersebut dan segera ditolong semua akan baik-baik saja.
Tapi tetap membutuhkan kerjasama serta komunikasi terhadap masyarakat dan tetap waspada.
Diharapkan anjuran pemerintah yang dianjurkan tetap waspada.
"Besok kami akan rapat terkait pemantapan tim penanganan, kan pasien itu harus dicuci pasiennya.
Makanya anak kecil kita lihat dan kita kordinasi dengan tim," kata Lukman
Orangtua dari pasien gagal ginjal yang berumur satu tahun mengatakan kalau saat ini anaknya memang kondisinya lagi rewel.
Kondisi anak itu juga tidak stabil tetapi masih aman-aman saja.
"Kalau untuk lain-lainnya silakan ditanyakan ke dokter saja ya mas soalnya anaknya lagi rewel," kata ayah dari salah satu pasien yang menderita sakit AKI atau gagal ginjal yang enggan disebutkan namanya.
Dijelaskan oleh pria bertubuh tinggi tersebut dirinya datang ke RSUDAM pada hari Kamis (20/10/2022) yang lalu.
Ketika ditanya lebih lanjut bagaimana awalnya anaknya didiagnosa oleh dokter, ayah dari pasien anak gagal ginjal tersebut tidak jelaskan.
"Nanti saja ya mas ngobrolnya kalau ada waktunya ya mas, saya bukannya ga mau soalnya anaknya saya saat ini lagi rewel," kata ayah anak tersebut.
Kadiskes Lampung dr Reihana menambahkan bahwa terkait kasus gagal ginjal di Lampung saat terdata dua orang yang tengah dirawat di RSUDAM.
Maka dari itu diharapkan kepada masyarakat jangan panik terhadap kasus gagal ginjal akut.
"Diharapkan masyarakat untuk tetap berprilaku hidup bersih dan sehat dan untuk sementara hindari obat sirup," kata Reihana.
Jadi jika ada yang sakit dan sebaiknya obat yang diminum sesuai anjuran dokter saja.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )