Berita Lampung
Program Santunan Kematian di Lampung Barat Dihentikan, Dissos: Keterbatasan Anggaran
Dissos Lampung Barat memberhentikan program santunan kematian untuk tahun ini, Senin (24/10/2022).
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dinas Sosial (Dissos) Lampung Barat memberhentikan program santunan kematian untuk tahun ini, Senin (24/10/2022).
Diketahui bahwa program santunan kematian dari Dinsos Lampung Barat ini ditujukan untuk masyarakat Lampung Barat yang keluarganya meninggal dan kurang mampu dari segi ekonomi.
Kepala Dissos Lampung Barat Jaimin diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Ferri Istanto mengatakan bahwa program santunan kematian ini dihentikan dikarenakan anggaran terbatas.
Karena sebelumnya diketahui bahwa pihak Dissos Lampung Barat sudah mengusulkan untuk penambahan paket santunan kematian sebanyak 500 paket namun karena anggarannya tidak ada hal tersebut tidak jadi terealisasi.
"Waktu itu saat pembahasan anggaran kita sempat usulkan untuk penambahan 500 paket santunan kematian,” kata Ferri.
“Namun saat itu memang usulan kita tidak diacc dikarenakan saat ini tidak ada anggrannya,” tambahnya.
Baca juga: Pagar Tembok Balai Pengairan Metro Roboh Timpa Parkiran Kantor TP-PKK Akibat Hujan Deras
Baca juga: Sidak Apotek, Polisi Masih Temukan Obat Sirup Dilarang Beredar di Pringsewu
“Sehingga untuk saat ini program santunan kematian ini akan kita hentikan untuk sementara,” lanjutnya.
Usulan penambahan 500 paket santunan kematian tersebut dilakukan karena dari pihak tiap-tiap kecamatan di Lampung Barat sudah banyak yang mengajukan untuk santunan tersebut.
Untuk tahun ini juga diketahui bahwa Dissos Lampung Barat sudah menganggarkan sebanyak 775 paket santunan kematian untuk masyarakat Lampung Barat.
Semua paket santunan kematian yang berupa sembako tersebut pun sudah terealisasikan sepenuhnya dari bulan Juli lalu.
“Tahun ini kita telah menganggkarkan 775 paket santunan kematian yang berupa paket sembako jntuk masyarakat,” kata Ferri.
“Namun semua paket tersebut sudah terealisasi sepenuhnya kepada masyarakat pada bulan Juli lalu,” terusnya.
Ferri pun mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan untuk 2023 nanti apakah program santunan ini masih terus berjalan atau tidak.
Hal tersebut tergantung anggaran yang tersedia nanti ada atau tidak dan jika memang ada biasanya anggaran akan disalurkan ke program-program yang lebih diprioritaskan.
"Untuk tahun 2023 nanti kami tidak bisa memastikan program santunan kematian bagi masyarakat ini masih ada atau tidak,” kata Ferri.