Pemilu 2024
Driver Ojol Gojek Jadi Caleg DPRD Bandar Lampung 2024, Modal Nekat dan Percaya
"Motivasi saya menjadi caleg, ingin menyampaikan aspirasi masyarakat kalangan bawah, terutama aspirasi kawan-kawan di transportasi online," ujarnya.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Indra Simanjuntak
Driver ojol ini pun mengaku optimis dan tidak takut kalah saing dengan bacaleg lain yang modalnya lebih besar untuk kampanye atau hal2 yang berbau Money Politik.
Jika diberi kesempatan, dia menjamin akan menjalankan amanah sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya.
"Targetnya Lillahi Ta'ala,Kun Fayakun, saya percaya yang di atas, Jika allah swt Berkehendak, hal yang tidak mungkin menjadi mungkin," ucapnya.
Baca juga: Bappeda Pesawaran Harap Pemprov Lampung Bantu Perbaikan Kawasan Register Atasi Banjir
Baca juga: HMI Nilai Rektorat UM Metro Tutup Mata Kericuhan yang Akibatkan 5 Mahasiswa Terluka
"Niatnya ya silaturahmi dengan masyarakat. Kalau tidak terpilih juga tidak apa-apa, kembali ngojek," ujar pria kelahiran 02 Februari 1990 itu.
Sejak duduk di bangku SMP, dia menggeluti orgnasisasi kesiswaan dengan menjabat sebagai wakil Ketua osis.
Kemudian masuk SMK dia juga kembali menjabat menjadi Wakil Ketua Osis, dan saat menjadi mahasiswa dia sempat menjadi aktivis mahasiswa BEM Universitas Saburai, dan sempat menjadi Gubernur BEM Fakultas Hukum.
Saat ii, ia mengaku berkecimpung di dunia politik masuk di organisasi sayap partai golkar yaitu AMPG Provinsi Lampung menjabat sebagai Wakil Bendahara.
"Sebenarnya niat menjadi caleg awalnya tidak ada, saya minder karena gak punya modal,"
"Namun ketua saya H. Aprozi Alam selalu memberikan inspirasi dan semangat ke para anggota untuk percaya diri, maka saya pun akhirnya berani maju nyaleg,"
"Di satu sisi saya setiap hari melihat di depan mata saya masih banyak masyarakat khususnya kalangan bawah butuh keadilan, kesejahteraan, butuh wakil rakyat yang benar-benar mendengar aspirasi mereka," imbuhnya.
Ia mengaku, pekerjaannya sebagai tukang ojek online merupakan sumber penghasilan utamanya setiap hari.
Untuk bisa kampanye, Ebriyansah harus menyisihkan uang hasil nariknya tersebut.
"Pekerjaan sehari-hari ya ojek online. Dari ojek online bisa mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu perhari, dari situ uang untuk kebutuhan rumah tangga saya sisihkan untuk modal kampanye," ujar dia.
Ebriyansah kini selain memikirkan istri dan kedua anaknya, juga tak henti-hentinya selalu mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilahannya.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )