Berita Lampung

Kisah Sukaryati, Guru di Pringsewu Lampung Mengajar Anak Thalassemia yang Sedang Transfusi

Sukaryati (52), warga Gadingrejo, Pringsewu, Lampung ini telah mengabdi sebagai guru selama 19 tahun lamanya.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Sukaryati, kepala sekolah SDN 1 Bulurejo, Gadingrejo, Pringsewu. Kisah Sukaryati, guru di Pringsewu Lampung mengajar anak Thalassemia yang sedang transfusi. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Memperingati Hari Guru Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 25 November, berikut kisah inspiratif seorang guru di Pringsewu Lampung yang mengajarkan anak-anak Thalassemia. 

Sukaryati (52), warga Gadingrejo, Pringsewu, Lampung ini telah mengabdi sebagai guru selama 19 tahun lamanya.

Sebelum mendidik siswa di SD Negeri 1 Bulurejo, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, ia pernah mengajar di SDN 2 Ambarawa dan guru di SD Way Panas, Tanggamus.

Tak hanya mengajar di sekolah formal, sosok wanita kelahiran Tambakmulyo, 7 Maret 1970 ini juga mengajar siswa Thalassemia di Pringsewu.

Thalassemia adalah penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usianya. 

Sukar mengaku, ia bersama sembilan orang guru lainnya di Pringsewu hampir setiap hari mengajar anak-anak sekolah yang sedang melakukan tranfusi darah di rumah sakit.

Baca juga: Kisah Mahyudin Effendi, Iklas jadi Guru Tidak Tetap hingga Berstatus Guru PNS Metro Lampung

Baca juga: Aji Bandar Lampung Imbau Jurnalis Tidak Rangkap Jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu

"Saya memang tugas pokoknya menjadi kepala sekolah di SD Negeri 1 Bulurejo. Akan tetapi di luar itu, saya beserta 9 temen-temen guru lainnya selalu mengajar anak-anak yang mengidap penyakit Thalassemia," kata ketua KWT Wates Timur, Pringsewu itu saat ditemui Tribun Lampung, Jumat (25/11/2022).

Sukar mengatakan, ia bersama sembilan guru lain di Pringsewu dengan keikhlasan dan kesabaran mengajar anak-anak yang mengidap penyakit Thalassemia.

Bahkan, sampai saat ini ada sekitar 48 anak Thalassemia yang selalu ia ajar di berbagai rumah sakit di Pringsewu.

"Jadi saat anak pengidap Thalassemia sedang melakukan transfusi darah di rumah sakit dalam waktu yang tidak cukup sebentar, kami mendatangi mereka untuk mengajar," ungkap anggota KOSTI Lampung itu.

Akan tetapi, lanjutnya, pendidikan yang diberikan kepada anak-anak pengidap Thalassemia yang sedang melakukan tranfusi darah tentu berbeda dengan siswa yang sedang mengenyam pendidikan formal.

"Tentunya tetap edukatif tapi menyenangkan, anak-anak pra-TK kita siapkan buku gambar untuk mewarnai, kita juga bacakan cerita," kata anggota Berbagi Nasi Pringsewu itu.

"Sedangkan untuk anak SMP-SMA kita berikan gitar agar anak tersebut tetap happy meskipun sedang dalam perawatan di rumah sakit," ungkapnya.

Tak hanya anak pengidap Thalassemia, Sukar juga memiliki beberapa kursi roda, tabung oksigen bahkan kruk kaki yang dipinjamkan secara gratis kepada siapapun yang membutuhkan.

"Gratis, siapapun yang mau pakai, dipersilakan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved