Berita Lampung
Aksi Heroik Satgas Konflik Gajah di Lampung Barat, 5 Tahun Halau Gajah Liar tanpa Sepeser Uang
Selama ini Satgas Konflik Gajah Lampung Barat tidak henti-hentinya melakukan upaya penghalauan untuk menjamin keamanan masyarakat dan melindungi gajah
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Beberapa para satgas yang dipilih pun sudah pernah dikirim ke Way Kambas untuk mengikuti pelatihan blokade gajah.
“Dalam memilih anggota satgas pun kita tidak sembarangan, jadi dilihat nih yang mental dan fisiknya kuat yang mana,” ungkap Sugeng.
“Tentunya harus punya keterampilan juga untuk menghalau gajah, maka dari kita kirim ke Way Kambas untuk mengikuti pelatihan agar mengasah keterampilan tersebut,” terusnya.
Selain itu Sugeng juga menyampaikan, satgas yang tergabung saat ini sudah sebanyak 80 hingga 90 orang.
Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut terbagi 15 orang di tiap pekonnya, dan diketahui di lokasi tersebut ada 6 pekon.
“Personel ini dibagi di tiap pekonnya, tiap pekon ada 15 satgas, dan di sini ada 6 pekon,” tutur Sugeng.
“Ya jadi kira-kira ada 80 hingga 90 satgas kami yang aktif untuk menghalau gajah ini,” sambungnya.
Beberapa waktu yang lalu tepatnya Rabu malam, (23/11/2022) tim Tribunlampung.co.id diberi kesempatan untuk ikut menghalau gajah.
Kebetulan saat itu diketahui kawanan gajah sedang ingin masuk ke pemukiman warga yang berada di perbatasan Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan BNS dan Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh.
Kami berangkat dari lokasi pertama yaitu rumah Sugeng yang berada di Pekon Bandar Agung, Kecamatan BNS pukul 21.00 WIB.
Keberangkatan kami ke lokasi yang diduga sedang didatangi gajah tersebut berdasarkan laporan dari satgas yang sedang berpatroli di daerah tersebut.
Dari lokasi pertama, kami berangkat bersama Sugeng dan 5 orang satgasnya yang sudah siap dengan membawa pakaian dan peralatan lengkap.
Dengan medan jalan yang ekstrem kami pun akhirnya sampai di lokasi pukul 21.45 WIB, dan di lokasi kami langsung bergabung dengan beberapa satgas dan warga setempat yang sudah berada di lokasi tersebut sebelumnya.
Ketika sampai di lokasi, memang benar sudah ada 4 ekor gajah yang masuk ke pemukiman dan perkebunan warga untuk mencari makan.
Sugeng mengatakan, kawanan gajah memang aktif dan selalu turun ke pemukiman untuk mencari makan pada sore dan malam hari.