Berita Lampung

Aksi Heroik Satgas Konflik Gajah di Lampung Barat, 5 Tahun Halau Gajah Liar tanpa Sepeser Uang

Selama ini Satgas Konflik Gajah Lampung Barat tidak henti-hentinya melakukan upaya penghalauan untuk menjamin keamanan masyarakat dan melindungi gajah

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok Satgas Konflik Gajah Lampung Barat
Satgas Konflik Gajah di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh sedang melakukan penggiringan dan blokade gajah agar tidak masuk ke perkampungan, konflik gajah dan manusia sudah berlangsung lima tahun terakhir. 

Pagi pun tiba, pukul 08.00 WIB, Kamis (24/11/2022) akhirnya kami melanjutkan untuk melakukan penggiringan dan blokade gajah yang diketahui masih berada di perkebunan milik warga.

Beruntung saat itu posisi gajah sudah berada dekat dengan hutan rimba yaitu kawasan TNBBS yang berada di perbatasan Kecamatan BNS dan Kecamatan Suoh.

Posisi kami saat itu pun sedikit diunggulkan, karena saat itu kondisi sudah pagi sehingga kami bisa lebih leluasa melihat ruang-ruang yang saat malam hari tidak bisa terjamah.

Kemudian tak perlu waktu lama, berkat ketangguhan yang luar biasa dari para satgas, akhirnya kawanan gajah yang berjumlah 18 ekor itu pun berhasil digiring masuk ke hutan rimba.

Selang berapa lama, kami pun ikut masuk ke hutan rimba untuk memastikan apakah semua gajah tersebut sudah berada di dalam kawasan TNBBS tersebut.

Setelah sudah dipastikan semua gajah lengkap dan aman, akhirnya kami pun memutuskan untuk kembali ke pemukiman.

Dari hasil penggiringan dan blokade gajah tersebut, Sugeng mengungkapkan, walaupun gajah sudah kembali ke hutan, hal tersebut belum bisa memastikan kondisi benar-benar aman.

Karena sewaktu-sewaktu gajah tersebut bisa kembali lagi turun ke pemukiman dan perkebunan warga untuk mencari makan.

“Berdasarkan hasil penyisiran dan blokade yang sudah kita lakukan dari malam hingga pagi, alhamdulillah gajah sudah kembali ke hutan rimba,” ungkap Sugeng.

“Namun dengan sudah kembalinya mereka ke hutan rimba, hal tersebut belum bisa menjamin kita aman, karena bisa saja besok atau lusa gajah-gajah ini akan nongol lagi untuk turun mencari makan,” lanjutnya.

Baca juga: HUT ke-51, Korpri Bagikan 1.000 Paket Sembako Subsidi Kepada PNS dan TLHS di Lampung Barat

Baca juga: Dissos Lampung Barat Akan Bagikan 650 Alat Bantu Bagi Penyandang Disabilitas

Sementara itu, Mamat Selaku Ketua Satgas Konfilk Gajah Suah dan BNS mengimbau kepada seluruh masyarakat sekitar agar selalu meningkatkan kewaspadaan.

Ia menambahkan, masyarakat diharapkan untuk mempercayai urusan gajah ini kepada satgas dan jangan coba-coba untuk melakukan tindakan sendiri.

Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi resiko buruk yang terjadi akibat ulah dari liarnya kawanan gajah tersebut.

“Walalupun gajah sudah kembali, saya tetap mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hari dan waspada,” imbau Mamat.

“Diharapkan juga untuk tidak melakukan tindakan konyol terhadap gajah, percayakan semuanya kepada kami, semampunya kami lakukan semua agar warga selalu berada dalam keadaan aman,” pungkasnya.

Ia juga berharap semoga konflik gajah ini bisa segera berakhir dan menemukan solusi yang baik untuk masyarakat maupun gajah itu sendiri.

Diketahui sebelumnya pada minggu ini, akibat konflik gajah yang terjadi setidaknya sudah ada tiga orang satgas yang terluka dan enam rumah warga hancur akibat liarnya hewan berbadan besar ini.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved