Berita Lampung
Bayi di Bandar Lampung Terkena Peluru Nyasar saat Tidur, Begini Kondisinya Pasca Dioperasi
Bayi IKR warga Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, tertembak peluru nyasar, saat tertidur pulas pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Bayi IKR (1,9), warga Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, tertembak peluru nyasar, Minggu (4/12/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Rahmanuddin (28) ayah dari bayi IKR mengatakan, anaknya tertembak peluru nyasar saat sedang tertidur pulas.
"Kami sebagai orangtua kaget pada saat kami tidur pulas, kok tiba-tiba ada peluru nyasar mengenai mata kaki sebelah kanan anak saya," kata Rahmanuddin saat ditemui Tribun Lampung di Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS), Senin (5/12/2022).
"Saya kaget anak kami dari tidur langsung nangis menjerit-jerit, dan setelah dilihat banyak darah dari bagian mata kaki sebelah kanan," terusnya.
Rahmanuddin mengatakan, istri pada malam kejadian itu sempat mendengar ada sesuatu jatuh dari atap ke bawah.
Ia mengatakan, setelah dilihat benar ada bagian atap rumah yang jebol.
Baca juga: 8 Napi Lapas Kelas IIA Kalianda Lampung Selatan Dapat Remisi Natal
Baca juga: Jabatan Kepala Dinas Perikanan Lampung Utara Diincar Pejabat Way Kanan Lewat Lelang Jabatan
"Saat itu saya sedang main handphone, tidak mendengar secara pasti ada peluru tersebut masuk ke dalam rumahnya melalui atap," kata Rahmanuddin.
"Setelah anak saya menjerit dan menangis akhirnya kami sebagai orangtua sadar kalau anak saya sebagai korban peluru nyasar," kata Rahmanuddin.
Rahmanuddin mengatakan, suasana dini hari pukul 02.00 WIB sunyi dan sepi tidak ada kegiatan apapun.
"Jadi begitu cepat sekali kejadian itu, ada darah sebanyak di bagian kaki anak kami dan kami langsung bawa ke rumah sakit," kata Rahmanuddin.
"Pasca kejadian tersebut kami langsung bawa ke Rumah Sakit (RS) Bumi Waras dan hanya mendapatkan penanganan untuk rontgen," kata Rahmanuddin.
"Tapi anak saya tidak mendapatkan kamar karena tidak ada ruang untuk balita, karena rumah sakit tersebut tipe C dan ruangannya sedikit," kata Rahmanuddin, Kepala Perwakilan JNE Diponegoro Bandar Lampung.
Rahmanuddin mengatakan, anaknya langsung dibawa ke rumah sakit (RS) Graha Husada, namun sama seperti sebelumnya tidak ada ruangan.
"Pasca kejadian sempat tidak ada rumah sakit yang menerima, karena tidak ada khusus ruangan untuk balita. Karena anak bayi tidak boleh dicampur dengan pasien dewasa lainnya," kata Rahmanuddin.
"Alhamdulillah kami dapat ruangan di RS Urip Sumoharjo (RSUD) karena RS Urip Sumoharjo ini RS tipe B," kata Rahmanuddin.