Berita Lampung
Kronologi Wanita di Lampung Lolos dari Cengkraman Mulut Buaya meski Terseret 5 Meter
Nasib seorang wanita di Tanggamus Lampung diserang buaya saat mandi di sungai saat jelang maghrib diungkap oleh kepala pekon atau desa setempat.
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Kronologi wanita di Tanggamus, Lampung lolos dari cengkraman mulut buaya meskipun sudah terseret sejauh 5 meter.
Seorang wanita diterkam buaya ketika sedang asyik mandi dan mencuci pakaian di sungai Way Semaka Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Nasib seorang wanita di Tanggamus Lampung diserang buaya saat mandi di sungai saat jelang maghrib diungkap oleh kepala pekon atau desa setempat.
Kepala Pekon Banjarsari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus Edy Purwanto mengungkap terkait warganya yang selamat setelah diserang buaya.
Meskipun korban harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan mendis.
Edy Purwanto menceritakan kronologi wanita tersebut hingga lolos dari cengkraman mulut buaya sebagai berikut :
Baca juga: Sedang Asyik Mandi di Sungai, Wanita di Tanggamus Lampung Diserang Buaya
Baca juga: Pencuri di Tanggamus Lampung Tertangkap setelah Tepergok Korban
1. Wanita Mandi di Sungai Semaka
Peristiwa wanita diserang buaya tersebut terjadi di Sungai Way Semaka Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Jumat (9/12/20222) jelang maghrib.
Seorang wanita yang diserang buaya tersebut Mujirah (56) warga Pekon Banjarsari, Wonosobo, Tanggamus, Lampung.
2. Tidak Menyadari Ada Buaya Mengintai
Korban Mujirah tidak menyadari ada buaya yang mengintainya ketika sedang asyik mandi dan mencuci pakaian di alirang sungai Way Semaka.
Sehingga Mujirah melakukan aktivitas seperti biasa mandi dan mencuci pakaian di aliran sungai tersebut.
3. Buaya Menerkam Wanita di Tanggamus Lampung Ukuran 3 Meter
Tiba-tiba buaya muncul langsung menyerang Mujirah yang tidak menyadari kehadiran binatang predator tersebut.
Menurut Kepala Pekon Edy Purwanto, buaya yang menyerang warganya itu berukuran sekitar 3 meter.
Sebab sebelumnya buaya tersebut sempat terlihat warga. Namun tidak menduga akan melukai penduduk setempat.
4. Buaya Menerkam Kemudian Seret Korban
Setelah menerkan Mujirah, buaya tersebut menyeretnya hingga sejauh 5 meter. Ketika itu korban melakukan perlawanan.
Mujirah saat diseret buaya di aliran Sungai Semaka berupaya melepaskan diri dari cengkraman mulut binatang buas tersebut.
Mujirah sekuat tenaga meronta-ronta agar bisa lepas dari gigitan buaya.
Baca juga: Fakta Wanita Jadi-jadian Asal Riau, Perdaya 50 Pria hingga Untung Rp 500 Juta
Baca juga: Nasib Wanita Tanggamus Lampung Diserang Buaya saat Mandi di Sungai Jelang Maghrib
5. Tertolong Akar Pohon hingga Lolos dari Cengkraman Mulut Buaya
Korban Mujirah yang berusaha sekuat tenaga lepas dari cengkraman mulut buaya tertolong oleh akar yang ada di aliran Sungai Semaka.
Mujirah yang melihat akar tersebut tidak berpikir panjang langsung menjadikannya pegangan.
Setelah berpegang pada akar, Mujirah sekuat tenaga meronta-ronta hingga terlepas dari cengraman mulut buaya.
6. Teriak setelah Lepas dari Gigitan Buaya
Mujirah selanjutnya teriak sekuatnya setelah lepas dari gigitan buaya. Teriakan minta tolong Mujirah langsung terdengar oleh warga sekitar.
Warga yang mendengar teriakan langsung datang menghampiri untuk menolong korban.
Akan tetapi saat itu korban mengalami luka serius di lengan hingga punggungnya. Sehingga korban dilarikan ke Puskesmas setempat.
7. Korban Dibawa untuk Mendapat Pertolongan Medis
Korban yang sudah dibawa ke Puskesmas ternyata harus dilarikan ke rumah sakit karena ketersediaan alat yang tidak memadai di pusat kesehatan masyarakat tersebut.
Dikarenakan puskesmas tersebut kekurangan alat, korban langsung dirujuk ke RSUD Batin Mangunang di Kota Agung.
Lantas dirujuk lagi ke Bandar Lampung untuk operasi.
"Di sana sempat dapat pertolongan pertama, karena ke kurangan alat juga akhirnya dibawa ke Bandar Lampung," katanya.
8. Sebanyak Lima Kasus Serangan Buaya Sudah Terjadi
Diketahui sebanyak lima kasus serangan buaya sudah terjadi di aliran Sungai Way Semaka Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Kepala Pekon Banjarsari Edy Purwanto mengaku sudah bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan pengusiran buaya yang ada di Sungai Way Semaka.
"Kita dulu pernah minta bantuan ke aparat terkait, cuma dipasang perangkap aja belum ada yang lainnya," kata Kepala Pekon Banjarsari.
Atas kejadian ini Edy Purwanto mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak beraktivitas di sungai.
"Kalau bisa jangan ke sungai, tapi kalau keadaannya memaksa ya tidak apa-apa asalkan selalu hati-hati," imbau Edy Purwanto.
Kemudian juga hindari aktivitas di sekitar sungai pada pagi, sore dan malam hari sebab itu waktu buaya untuk cari mangsa.
Jika terpaksa ke sungai usahakan siang hari saat masih ada terik matahari.
Hal ini disampaikan, agar tidak terjadi kasus serupa yang menimpa warga lainnya.
( Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi )