Berita Lampung
Respons Bupati Lampung Selatan Soal Petani Tewas Tertimpa Gubuk saat Angin Kencang
Kejadian angin kencang yang menewaskan seorang petani tersebut mendapat perhatian langsung dari Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Kata Wati, kejadian angin puting beliung itu diperkirakan terjadi kira-kira pukul 16.30 WIB, saat hujan deras turun.
"Ya waktu hujan tadi kejadiannya, ada empat dusun di sini yang kena puting beliung, dan hampir rata-rata rusak rumah warga kena angin puting beliung tadi," ucapnya.
Kepala Desa Branti Raya Ahmad Rizal membenarkan musibah angin puting beliung yang menimpa desanya pada Sabtu (17/12/2022) petang.
"Ya betul ada empat dusun di sini kena puting beliung sore ini kejadiannya," kata Rizal.
Rizal mengatakan, untuk sementara ada dua rumah warga yang dikabarkan roboh.
Rizal memperkirakan, ada sekitar 10 rumah lebih yang atapnya habis atau hancur akibat puting beliung.
"(Rumah) yang betul-betul roboh informasinya ada dua rumah, kalau atap rumah yang asbes genteng berterbangan itu lebih 10 rumah rasanya yang kena," jelas Rizal.
Rizal menambahkan, pihaknya masih mendata ada berapa rumah yang mengalami kerusakan.
"Intinya kalau 10 lebih," tandas Rizal.
BPBD Catat 11 Dusun Terdampak
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Dulkahar menyabut, terdapat 11 dusun di Desa di Branti Raya, Natar, Lampung Selatan, yang terdampak angin kencang atau puting beliung.
Ke-11 dusun tersebut yakni Dusun Tejomartani, Dusun Sidorejo,Dusun Banurejo, Dusun Sinar Branti, Dusun Sidodadi, Dusun Borobudur, Dusun Purworejo, Dusun Srirejo, Branti 2, Dusun Branti Angung, Dusun Branti 1.
Kemudian, 4 dusun di Desa Relung Helok juga terdampak angin kencang atau puting beliung, yakni Dusun Way Napal, Dusun Candi Rejo, Dusun Way Panas, dan Dusun Talang Renggas.
Kemudian, 4 desa lainnya yang terdampak yakni Desa Candimas, Desa Relung Mulya, Desa Mandah, dan Desa Natar.
Dulkahar juga membenarkan terdapat satu korban jiwa akibat angin kencang atau puting beliung tersebut.
"Korban jiwa satu orang atasnama Darmo (40) alamat Dusun Air Panas, Desa Rulung Helok," kata Dulkahar, Sabtu malam.
Dulkahar menambahkan, berdasarkan laporan petugas, tercatat ada 30 rumah mengalami rusak berat dan 82 rumah rusak ringan.
Di desa Branti Raya, kata Dulkahar, terdapat 112 rmh rusak
Lalu, rumah rusak juga terdapat desa relung helok, desa Natar, desa Mandah.
"Rumah rusak di desa relung Mulya kurang lebih 20 rumah, di Desa Candimas satu rumah rusak berat, 5 rumah lainnya rusak sedang, dan 28 rumah rusak ringan, total ada 34 rumah yang rusak," katanya.
Selain rumah rusak, kata Dulkahar, angin kencang juga merusak infrastruktur yakni jaringan PLN listrik padam di desa relung helok.
Kebun karet, ladang singkong dan jagung rubuh terhempas angin kencang terkena imbas angin kencang dan hujan es di Natar tersebut.
Dulkhar mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan dan evakuasi oleh petugas gabungan baik destana desa, aparatur desa dan kecamatan, UPT PU dan BPBD, Babinsa, basarnas dan camat.
Lanjut Dulkahar, masyarakat dan petugas gabungan melakukan pembersihan puing puing setelah kejadian.
Dulkahar menyebut kendala di lapangan, kurangnya peralatan untuk evakuasi pohon tumbang dan memotong batang pohon yg menimpa rumah.
Selain itu, menurut Dulkahar, kendala lainnya kurangnya penerangan jalan karena terjadi pemadaman lampu hingga malam.
Sehingga, kata Dulkahar, pemadaman lampu itu memperlambat proses pembersihan puing-puing di desa relung helok.
Dulkahar menyebut perlu pengerahan sumber daya untuk membersihkan puing puing setelah kejadian agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat dan warga terdampak bencana.
Selain itu, Dirinya berharap dapat bantuan asbes untuk masyarakat yg atap rumahnya rusak terbawa angin.
Dirinya juga memerlukan pengobatan sementara untuk korban luka luka.
Dulhakar mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.
"Berdasarkan peringatan dini BMKG bahwa cuaca ektrim masih berlangsung sampai dengan Januari 2023 yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Bupati-Lampung-Selatan-kunjungi-keluarga-petani-meninggal-tertimpa-gubuk-saat-angin-kencang.jpg)