Pemilihan Rektor Unila

Bakal Calon Rektor Ayi Ahadiat Target 2 Tahun Unila Bisa Mandiri Finansial

Hal itu diungkapkan Ayi Ahadiat untuk menjawab pertanyaan audiens dalam acara penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon rektor Unila.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Bakal calon rektor Unila Dr Ayi Ahadiat menjawab pertanyaan audiens dalam acara penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon rektor Unila periode 2023-2027 di GSG Unila, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (20/12/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Bakal calon rektor Unila Dr Ayi Ahadiat mematok target dalam dua tahun Universitas Lampung bisa menjadi perguruan tinggi yang mandiri dalam hal keuangan (finansial).

Hal itu diungkapkan Ayi Ahadiat untuk menjawab pertanyaan audiens dalam acara penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon rektor Unila periode 2023-2027 di GSG Unila, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (20/12/2022).

"Saya ingin tahun kedua sudah mandiri secara keuangan," terang Ayi Ahadiat.

"Caranya yakni menggenjot status PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Artinya, tidak bergantung seutuhnya dengan keuangan yang bersumber dari UKT (uang kuliah tunggal) mahasiswa," lanjut dia.

Dia membenarkan bahwa saat ini pengelolaan keuangan Unila masih bergantung pada UKT mahasiswa.

Baca juga: Unila Bisa Mandiri Finansial, Calon Rektor Baru Lusmeilia Afriyani Punya Solusinya

Tonton juga: Live Pemilihan Rektor Unila, Visi Misi 8 Bacarek Universitas Lampung

Nantinya, sembari mencari status PTNBH, ia akan mencoba membaurkan ekosistem edukasi dan enterpreneur.

Dengan cara itu, ia menargetkan penggunaan UKT mahasiswa sebagai sarana pengelolaannya kampus pada tahun 2025, hanya di angka 30 persen, dari total pengeluaran anggaran.

Ada juga pertanyaan yang ditujukan kepadanya tentang pemulihan citra kampus pascakasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru di Unila.

Ayi Ahadiat mengatakan, upaya memulihkan citra kampus tidaklah mudah.

Namun, tetap memungkinkan untuk dilakukan.

Kata dia, efek dari publikasi peristiwa tersebut, dari percontohan kasus di negara lain, terdapat metode yang bisa dilakukan.

"Caranya, setelah dilantik akan kita bicarakan metodenya setelah dilantik," jelas dia.

"Pertama, lebih baik kita lakukan penguatan manajerial," tambahnya.

Langkah awal itu dikatakannya guna meningkatkan kualifikasi SDM Unila.

Baca juga: Prof Lusmeilia Janjikan Unila Jadi Center of Excellence yang Kuat

Baca juga: Unila Punya Citra Buruk, Dosen FEB Berharap Rektor Baru Bisa Kembalikan Nama Baik

Pemilihan Rektor Unila dipercepat dari jadwal awal yang rencananya dimulai pada April-Mei 2023 dimajukan jadi November 2022 buntut Karomani ditangkap KPK.

Plt Rektor Unila Muhammad Sofwan mengatakan, Kemendikbud Ristek dan Ditjen Dikti meminta mempercepat proses penjaringan calon rektor Unila yang seharusnya dimulai April-Mei 2023, untuk dilakukan tahun ini.

( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved