38 Anggota Polres Lampung Utara Naik Pangkat, Kapolres: Jadikan Peningkat Motivasi

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Sebanyak 38 anggota Polres Lampung Utara, Polda Lampung naik pangkat.

Kenaikan pangkat periode tanggal 1 Januari tahun 2023 diikuti oleh 38 anggota Polres Lampung Utara, Polda Lampung. 

Rinciannya golongan Perwira Pertama (PAMA) sebanyak 7 anggota.

Inspektur Polisi Tingkat Dua (IPDA) ke Inspektur Polisi tingkat satu (IPTU) sebanyak 1 personel dan dari IPTU Ke Ajun Komisaris Polisi (AKP) sebanyak 6 personel Polres Lampung Utara. 

Pada golongan Brigadir dari Briptu ke Brigadir 4 personel, Brigadir ke Bripka 12, Bripka ke Aipda 10 dan Aipda ke Aiptu sebanyak 5 personel.

Baca juga: Hari Pertama Tahun 2023, Tingkat Kehadiran PNS di Lampung Utara Capai 95 Persen

Baca juga: Aksi Pencurian Motor di Masjid Lampung Utara Gagal Akibat Motor Diberi Kunci Tambahan

Kapolres AKBP Kurniawan berharap di tahun 2023 ini anggota Polri bisa menjadi pribadi-pribadi yang semakin baik.

“Kita bisa menjadi personel polri yang dapat melaksanakan tugas semakin baik,” katanya, Senin (2/1/2023).

Ia juga menekankan untuk bisa menjaga institusi polri ini kedepan tetap dipercaya oleh masyarakat.

Kepada personel yang mendapat kenaikan pangkat pada hari ini Kapolres AKBP Kurniawan mengucapkan selamat.

“Jadikan ini sebagai peningkat motivasi bahwa dengan kita diberi kenaikan pangkat baru, tentunya harus menjadi lebih baik semakin termotivasi, sehingga dalam pelaksanaan tugas juga harus semakin lebih baik,” ujarnya.

Di samping itu bagi personel yang dinaikan pangkat ini harus sadar bahwa semakin tinggi pangkat yang ada di pundak, berarti harus bisa menjaga tanggung jawab.

Kemudian anggota juga harus bisa memegang tanggung jawab yang lebih besar karena menjadi lebih senior atau dengan kata lain bertambah pengalaman yang lebih banyak lagi.

Upacara kenaikan pangkat ini jangan hanya secara seremonial semata, namun menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik apalagi kepada para perwira.

"Terkait tugas-tugas pengamanan, rencanakan dengan baik, laksanakan secara maksimal dengan penuh fokus sehingga apa yang kita rencanakan dapat berjalan dengan baik,” kata dia.

Seperti pada saat kita melaksanakan pengamanan malam pergantian tahun baru, hasilnya adalah berjalan dengan optimal tidak ada kejadian-kejadian menonjol terjadi di wilayah hukum polres lampung utara.

Kemudian terkait dengan sudah dicabutnya level PPKM oleh bapak presiden berarti aktifitas masyarakat sudah mulai kembali.

Untuk anggota Polri, deteksi dini dampak soal PPKM yang dapat mengganggu kamtibmas.

“Saya berharap kita mulai menyesuaikan lagi dengan situasi, kita mulai benahi, kita mulai atur kembali mumpung ini awal tahun, rencanakan segala tugas yang akan kita laksanakan ditahun 2023 ini sebaik-baiknya,” ujarnya.

Apabila sudah terencana, hasilnya mudah-mudahan sesuai dengan harapan, dapat berjalan dengan baik, lancar, tertib.

Berbeda apabila tidak melakukan suatu perencanaan yang tidak baik, pasti hasilnya tidak baik.

“Saya berharap para kasat kabag kasi dan kapolsek sudah mulai melihat kalender aktif 2023 dan mulai melihat potensi ancaman dan gangguan kamtibmas yang mungkin akan kita hadapi di tahun 2023,” ujar dia.

Dengan melihat pers release akhir tahun kemarin, angka kejahatan khusunya curat itu meningkat cukup tajam, ini perlu kita evaluasi bersama apa yang menyebabkan hal itu meningkat.

:Pada waktu kegiatan vikon yang dipimpin Kapolda Lampung menyampaikan khususnya Lampung, untuk tingkat prosentase kepercayaan masyarakat kepada kita masih di angka 83 persen, kita berada diperingkat nomor 4 jajaran Polda se-Indonesia," terangnya.

Diharapkan kepada semua anggota tetap jaga kepercayaan masyarakat dan kita tetap konsisten melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif, sekaligus mengantisipasi hal-hal negatif dari internal kita khususnya Polres Lampung Utara. 

Agar laksanakan pengawasan kepada personil secara struktural, mulai dari para Kabag, Kasat, Kasi, Kapolsek termasuk pengawasan melekat (waskat).

“Pimpinan wilayah laksanakan secara optimal sehingga tidak ada dampak negatif pada organisasi,” katanya.

( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )