Berita Terkini Nasional

Bocah SD Diculik Lalu Dibunuh 2 Remaja yang Tergiur Uang Rp 1,2 Miliar

Pelaku pembunuhan bocah SD tersebut merupakan dua remaja yang ingin cepat kaya dengan jual organ tubuh korbannya senilai Rp 1,2 miliar.

Tribunnews.com
Pelaku penculikan dan pembunuhan bocah SD di Makassar Sulawesi Selatan tidak dapat berkutik saat dihadirkan dalam konfrensi pers pengungkapan kasus di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023) 

Di sana, mayat Dewa dibuang ke bawah jembatan Nipa-nipa.

Nyawa dibayar nyawa

Ayah MFS, Kamrin (38) meminta semua pelaku yang terlibat penculikan dan pembunuhan anaknya agar ditangkap semua.

"Informasinya terakhir saya dapat baru satu pelaku, tapi ada kabar lagi sudah dua. Saya minta semua pelaku (terlibat) ditangkap semua," kata Kamrin dikonfirmasi tribun, Selasa (10/11/2023) siang.

Baca juga: Foto Warga Pesawaran Lampung Beredar sebagai Buronan Penculik Anak di Banten

Baca juga: Cegah Terjadinya Penculikan Anak Sekolah, Disdikbud Lampung Timur Keluarkan Surat Edaran

Hal senada diungkapkan tante Dewa, Erni (31) yang juga tinggal serumah dengan Dewa.

Erni yang merasa kehilangan ponakannya itu, meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Terlebih, Erni mengetahui bahwa ponakannya dibunuh secara sadis lalu dibuang ke bawah jembatan.

"Pelaku harus dihukum setimpal. Sudah sakit sekali ini. Dari kemarin kita cari-cari Dewa," ujar Erni di rumah duka Jl Batua Raya Lorong 7, Makassar.

"Nyawa harus dibayar nyawa. Saya minta Keduanya dihukum berat. Harus juga narasakan apa yang dirasakan Dewa," ucapnya lagi dengan nada emosi.

Dalam kasus kematian bocah kelas lima SD itu, polisi menangkap dua orang pelaku inisial AD (17) yang masih duduk di bangku SMA dan MFS yang masih duduk di bangku SMP.

Erni bahkan mengaku telah mendengar kabar bahwa motif penculikan karena pelaku diduga tergiur uang penjualan organ tubuh. 

"Dia mau jual organ tubuhnya, tergiur uang banyak. Waktu mati Dewa tidak aktif mi ini yang suruh i, makanya dia panik dan nabawa Dewa ke tempat jauh," ungkapnya. 

Pelaku terpengaruh ingin cepat kaya

Motif pembunuhan berencana yang dilakukan AD  dipicu dorongan ingin kaya mendadak.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto membagikan tiga aspek sehingga peristiwa pidana tersebut terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved