Berita Lampung

Disparpora Lampung Timur Datangi Rumah Peninggalan Dokter Swoning di Sukadana Terkait Cagar Budaya

Kunjungan pihak Disparpora Lampung Timur ke rumah peninggalan dokter Swoning di Desa Pasar Sukadana, Sukadana terkait upaya pelestarian cagar budaya.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok Disparpora Lampung Timur
Disparpora Lampung Timur sambangi rumah peninggalan dokter Swoning di Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana terkait upaya pelestarian cagar budaya. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lampung Timur menyambangi rumah peninggalan dokter Swoning di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana, Minggu (14/1/2023).

Kunjungan pihak Disparpora Kabupaten Lampung Timur ke rumah peninggalan dokter Swoning di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana terkait upaya pelestarian cagar budaya rumah tersebut. 

Rumah peninggalan dokter Swoning di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur dibangun pada era kolonial Belanda. 

Menurut Adianto, pegawai Disparpora Lampung Timur, pihaknya datang ke rumah dokter Swoning bersama para pegiat sejarah Sukadana, yakni Reza Hardiansyah dan Reza Azis Mukti.

"Kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung, keadaan rumah dokter swoning yang berada di Desa Pasar Sukadana, yang sempat ramai di postingan instagram @palagansukodano sebelumnya," ujar Adianto.

Ia mengatakan, di lokasi tersebut, pihak dari keluarga pemilik rumah tersebut, sedang gotong-royong membersihkan rumah era kolonial itu.

Baca juga: Negara Rugi Rp 50 M, Polda Dalami Dugaan Korupsi Bendungan Marga Tiga Lampung Timur

Baca juga: 40 Personel Mengatasi Kebakaran Lahan TNWK Pakai Tangki Semprot Manual

Pihaknya akan segera berkoerdinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Lampung Timur.

"Terkait rumah dokter Swoning, kita akan koordinasikan dengan TACB, apakah memenuhi syarat untuk menjadi cagar budaya," tuturnya.

Selain TACB, ia juga mengungkapkan, akan berkoordinasi dengan pihak keluarga pemilik rumah tersebut.

"Disparpora Lampung Timur, akan segera berkoordinasi dengan pihak keluarga tentunya dan bagian yang terkait seperti penggiat sejarah, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)," sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga mengunjungi bong atau makam China yang berada di desa pasar sukadana yang lokasinya tidak jauh dari rumah dokter swoning.

"Desa Pasar Sukadana adalah saksi bisu kedatangan masyarakat China pada zaman perdagangan sekitar tahun 1850 - 1960," paparnya.

"Karena menurut keterangan masyarakat setempat yang bernama kakek Zainal Tohir  kelahiran 1948, semasa beliau kecil masyarakat China sudah banyak yang menempati di Sukadana dan melakukan perdagangan yang saat ini lokasinya menjadi ruko Sukadana," paparnya.

Hal ini dibuktikan, dengan ditemukan makam-makam warga China yang ada di Desa Pasar Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, tepatnya dibelakang ruko Pasar Sukadana.

"Dan pada tahun itu juga telah banyak makam china, lebih dari 50 tapi tak sampai 100 makam," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved