Berita Lampung

Petani Lampung Tengah Keluhkan Pupuk Subsidi Hilang di Masa Tanam Awal 2023

Penyaluran pupuk subsidi tersedia lewat gabungan kelompok tani namun petani tidak bisa dapat pupuk karena stoknya belum datang. 

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ilustrasi petani berikan pupuk. Petani di Lampung Tengah keluhkan pupuk subsidi hilang di awal masa tanam tahun 2023 maka terpaksa beli pupuk non subsidi. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah -Petani di Lampung Tengah mengeluhkan hilangnya pupuk subsidi memasuki musim tanam di awal tahun 2023.

Meskipun di Lampung Tengah penyaluran pupuk subsidi tersedia lewat gabungan kelompok tani (gapoktan) namun petani tidak bisa dapat pupuk karena stoknya belum datang. 

Sehingga petani di Lampung Tengah terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal dibanding pupuk subsidi untuk musim tanam di awal tahun 2023 ini.

Handoko (29) mengatakan, dirinya terpaksa membeli pupuk nonsubsidi, meskipun mahal.

Dia membeli pupuk Urea non subsidi seharga Rp 185 ribu hingga Rp 215 ribu.

Harga tersebut jauh lebih mahal dibanding harga pupuk subsidi yaitu sekitar Rp 150 ribu.

Baca juga: 1.013 Distributor dan Pupuk Indonesia Dukung Petani Lampung Dapatkan Pupuk Subsidi

Baca juga: Pelaku Penyelewengan Pupuk Subsidi di Lampung Palsukan Laporan Penyaluran

Sedangkan, kebutuhan pupuk Urea dalam 1 hektar lahan sawah, minimal menggunakan 4 sak.

"Saya terpaksa membeli pupuk non subsidi karena stok pupuk subsidi di kelompok tani belum datang," katanya, Minggu (15/1/2023).

Handoko mengatakan, dia dan petani lain sudah tanam dan proses budidaya sudah berjalan.

Rata-rata petani sudah mulai tanam bulan Desember 2022 lalu, bahkan di bulan itu ada yang sudah memupuk.

Kalau sudah tanam, kata dia, minimal seminggu setelahnya harus sudah pemupukan.

Pasalnya, jika tidak dipupuk, padi akan menguning, atau pertumbuhannya akan lambat dan gagal tumbuh.

"Kita tidak punya banyak pilihan, antara gagal atau tambah biaya produksi," katanya.

Menurutnya, menggunakan pupuk nonsubsidi, biaya produksi yang dikeluarkan meningkat.

Jika biaya produksi meningkat, otomatis pendapatan petani akan berkurang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved