Berita Lampung

Kisah Pilu Pemuda Disabilitas di Mesuji Lampung yang Tinggal Sebatang Kara di Tengah Kebun

Kondisi pemuda bernama Redi Hartono (27) itu cukup memilukan. Ia hidup seorang diri di sebuah gubuk yang menggunakan terpal plastik sebagai atap.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Dissos Mesuji
Pemuda disabilitas bernama Redi Hartono (kiri) tinggal seorang diri di sebuah gubuk yang berada di Desa Tanjung Menang, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Seorang pemuda disabilitas hidup sebatang kara di tengah perkebunan yang berada di Desa Tanjung Menang, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Kondisi pemuda bernama Redi Hartono (27) itu cukup memilukan.

Ia hidup seorang diri di sebuah gubuk yang menggunakan terpal plastik sebagai atap.

Atap kediaman Redi disangga oleh tumpukan kayu yang dirakit sedemikian rupa untuk menjadi gubuk sederhana.

Sementara lantai tanahnya hanya beralaskan karpet spons plastik.

Baca juga: Lansia dan Disabilitas Tunggal di Lampung Bakal Dapat Bantuan Sosial Permakanan

Baca juga: Kisah Sopir Raffi Ahmad, 16 Tahun Mengabdi Kini Sudah Punya Banyak Harta

Seorang warga yang melihat langsung kondisi Redi merasa prihatin.

Ia pun mengunggahnya ke akun sosial medianya.

"Dia mas Redi disabilitas yatim piatu, hidup di tengah ladang sendiri tanpa lampu. Makan pun dari belas kasihan para dermawan," tulisnya di Facebook.

Ia mengajak siapa pun untuk ikut membantu meringankan beban pria yang hidup sebatang kara di kebun itu.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dissos) Mesuji Marhakim mengatakan, pihaknya bersama Kemensos telah menjemput pria tersebut.

"Untuk lokasinya di Desa Tanjung Menang. Kemarin telah kami asesmen bersama Kemensos," ujarnya.

Marhakim mengatakan, asesmen itu dilakukan untuk memberikan bantuan kepada Redi.

Selanjutnya, kata Marhakim, Redi akan dirawat di Bandung, Jawa Barat.

"Agar dapat dikembalikan psikologisnya. Insya Allah setelah pulang dari Bandung akan dibuatkan rumah. Doakan saja yang terbaik buat Redi," ucap dia.

Marhakim menjelaskan alasan Redi tinggal sebatang kara di tengah perkebunan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved