Lampung Bangkit

Cegah Monopoli, Hantoni Hasan Dorong Pemerintah Daerah Campuri Harga Jual Hasil Pertanian Lampung

Sehingga, tanpa adanya kontrol pemerintah maka perusahaan bisa saja semaunya memonopoli harga yang dampaknya sangat besar terhadap petani.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Endra Zulkarnain
Ist
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan. Hantoni Hasan menilai perlunya campur tangan pemerintah daerah untuk memantau harga komoditas pertanian di Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan menilai perlunya campur tangan pemerintah daerah untuk memantau harga komoditas pertanian di Lampung.

Campur tangan pemerintah daerah ini, menurut Hantoni Hasan, dinilai penting untuk membantu petani demi terjaganya nilai jual hasil komoditas pertanian ketika memasuki musim panen.

Hal ini, kata Hantoni Hasan, untuk mencegah terjadinya monopoli harga komoditas pertanian oleh perusahaan yang dampaknya sangat merugikan petani.

Sebab, kerap terjadi harga komoditas pertanian anjlok manakala memasuki musim panen.

Sehingga, tanpa adanya kontrol pemerintah maka perusahaan bisa saja semaunya memonopoli harga yang dampaknya sangat besar terhadap petani.

“Pemerintah harus ikut campur, harus ada cara-cara ketika petani panen dia mendapatkan harga yang sesuai. Jangan begitu panen, justru harga turun. Kan kasian petani,” terang pengusung tagline Lampung Bangkit ini kepada Tribunlampung.co.id belum lama ini.

Baca juga: Hantoni Hasan Ingin Harga Jual Hasil Pertanian di Lampung Stabil, Demi Kesejahteraan Petani

Baca juga: Hantoni Hasan Gagas Hilirisasi Pertanian di Lampung, Menyangkut Harga dan Kesejahteraan Petani

Penguatan Data Base Pupuk

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan menilai perlunya data base kebutuhan dan penyaluran pupuk subsidi di Lampung.

Data base ini, menurut Hantoni Hasan, diperlukan untuk memantau ketersediaan dan distribusi pupuk subsidi untuk menghindari adanya penyimpangan oleh oknum yang berdampak langkanya pupuk di tingkat petani.

Dengan memanfaat era digitalisasi saat ini, menurut Hantoni Hasan, data base pupuk yang dikelola BUMD itu bisa diakses oleh siapa pun, khususnya petani.

“Nanti kan bisa di akses secara digitalisasi. Dari data base itu bisa dilihat siapa yang mengajukan pupuk, gapoktan mana, disalurkan kemana, berapa kebutuhan, dan sebagainya,” ungkap Hantoni Hasan.

Selain itu, pengusung tagline Lampung Bangkit ini juga menilai perlu adanya penguatan kelembagaan pertanian, seperi gapoktan.

“Penguatan kelembagaan pertanian menurut saya juga penting, salah satu sarana meningkatkan kesadaran petani,” kata Hantoni Hasan.

“Melalui penguatan kelembagaan pertanian ini, petani diberi edukasi bagaimana cara meningkatkan produksi pertanian dan sebagainya. Jadi bukan hanya produksi saja, lembaga pertanian juga harus dikuatkan,” tandas Hantoni Hasan.

(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved