Pemkot Bandar Lampung

Cegah Stunting, Pemkot Bandar Lampung Bagikan 20 Ribu Telur ke Masyarakat  

Pemkot Bandar Lampung membagikan 20 ribu telur untuk 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
Plt Kadis PPKB Bandar Lampung dr Santi Sundari. Cegah stunting, Pemkot Bandar Lampung bagikan 20 ribu telur ke masyarakat. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemkot Bandar Lampung membagikan 20 ribu telur untuk 20 kecamatan yang ada di Bandar Lampung, Lampung, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Pemkot Bandar Lampung dr Santi Sundari mengatakan, meskipun kasus stunting di Bandar Lampung, Lampung, diakuinya tidak banyak, upaya pencegahan tetap dimasifkan.

"Pembagian telur ini telah dilakukan kemarin sebagai salah satu upaya pencegahan stunting," ungkap Santi, Kamis (26/1/2023).

Pihaknya juga terus memberikan sosialisasi berkelanjutan kepada remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta ibu yang punya balita usia 2 dan 5 tahun.

Termasuk mengedukasi mengenai betapa pentingnya mempersiapkan 5.000 hari pertama kelahiran/ kehidupan dari mulai remaja putrinya.

Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Belum Dapat Investor Olah Sampah Jadi Energi di TPA Bakung

Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Akui Terima Surat dari Komnas HAM Terkait Aduan Manusia Silver

"Kami sosialisasi ke sekolah sekaligus memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri supaya tidak terjadi anemia," terangnya.

Selain itu menghadirkan tim pendamping keluarga di setiap kecamatan.

"Tugasnya mendampingi calon pengantin, ibu hamil/ menyusui termasuk yang memiliki anak balita sehingga anak-anaknya tidak kurang," sambung dia.

Termasuk mendata jika ada temuan anak yang dimungkinkan terkena stunting. 

Dilihat dari ciri-cirinya yang mudah sakit dan memiliki tinggi lebih pendek dari teman sebaya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri sebelumnya menyebut jika pihaknya juga mengoptimalkan konvergensi program untuk mencegah stunting.

Salah satunya memantau pertumbuhan dan perkembangan balita yang ada di Kota Tapis Berseri. 

"Upayanya dengan melakukan revitalisasi peralatan antopometri di Posyandu," jelas Desti.

Peran kader Posyandu berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilannya juga terus ditingkatkan. 

Di sisi lain, program imunisasi lengkap dan pemberian kapsul vitamin A pada balita terus digencarkan.

"Hal itu dilakukan lewat penerapan manajemen terpadu balita sakit untuk menurunkan angka kesakitan,” bebernya.

Di sisi lain, pengetahuan ibu yang memiliki balita maupun ibu hamil juga terus ditingkatkan.

Bentuk kegiatannya melalui penyuluhan hingga melalui konseling.

"Antara lain pemantauan pertumbuhan, pentingnya pemberian ASI Eksklusif, hingga pemberian makan bayi dan anak (PMBA)," urai Desti.

Ditambah peningkatan kuantitas dan kualitas pemeriksaan kehamilan dan memenuhi standar komponen 10 T dilengkapi USG 2D oleh dokter umum yang telah terlatih.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana telah melaunching Remaja dan Organisasi Masyarakat Antisipasi Stunting ( ROAMING) pada November 2022.

Melalui ROAMING Eva Dwiana berharap bisa membantu Posyandu di tiap kecamatan dalam melakukanpendataan dari rumah ke rumah.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved