Berita Terkini Nasional

Mantan Wali Kota Blitar Jadi Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota

Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan Samanhudi Anwar diduga kuat menjadi otak dari kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

Editor: Indra Simanjuntak
TribunJatim.com
Kolase. Mantan Walikota Blitar (Kiri) M Samanhudi Anwar ditangkap dan ditetapkan tersangka dengan dugaan menjadi otak perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso yang terjadi pada 12 Desember 2022 lalu. Pelaku perampokan perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar berhasil ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim 

Sementara Medy Afriyanto memiliki tinggi badan 158 cm dengan bentuk muka bulat.

Warna kulit Medy Afriyanto sawo matang dengan perawakan tinggi gemuk dan berambut hitam pendek.

Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Trie Sis Biantoro mengatakan kedua DPO ini merupakan residivis sama seperti tiga tersangka yang telah ditangkap.

"Iya, mereka residivis juga. Beberapa kali masuk penjara, kasusnya juga hampir sama pencuri dan perampokan," jelasnya dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Manado Dikepung Banjir, Aksi Anggota TNI Viral saat Selamatkan Bayi

Dalam aksi perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, kedua tersangka ini berperan sebagai eksekutor perampokan dan sopir mobil.

Awal Para Tersangka Bertemu

Sebelumnya, Kompol Trie Sis Biantoro, mengatakan para tersangka berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Gerombolan perampok ini dibentuk oleh Mujiadi dan Asmuri.

Keduanya sama-sama pernah mendekam di Lapas Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dari tahun 2007 sampai 2008, karena terjerat kasus narkoba.

Mujiadi kemudian mencari anggota baru lagi dan bertemu dengan Ali Jayadi, Oki Supriadi, dan Medi Afrianto.

"Iya otaknya Mujiadi, dan berkenalan Asmuri. Mereka sama sama tahanan narkotika ketemu di lapas."

"Lalu pada tahun 2007 atau 2008. Setelah keluar 2010, lalu mulai ngerampok rampok gitu. Langsung 5 orang itu menjadi satu tim komplotan," jelasnya, Jumat (13/1/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Anggota gerombolan ini memiliki rekam jejak kasus yang berbeda-beda.

Hal ini dianggap sebagai modal gerombolan ini merencanakan aksi kejahatan.

Sosok Otak Perampokan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved