Berita Lampung

Minyak Goreng Curah Tinggi MinyaKita Langka, Pemprov Lampung Tunggu Pembagian Pusat

Harga minyak goreng di Provinsi Lampung hingga saat ini masih tinggi dari harga eceran tertinggi yang dipatok pemerintah Rp 14 ribu per liter.

|
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Indra Simanjuntak
Tribun Lampung/Saidal Arif
Ilustrasi. MinyaKita langka di sejumlah daerah di Lampung 

Tidak dijelaskan pembagian per daerah dari perubahan kebijakan itu.

"Itu nasional, nanti kita memantau distribusinya saja," kata Elvira Umihanni.

Elvira Umihanni hanya mengatakan, pihaknya berharap agar distribusi yang diterima oleh Provinsi Lampung dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Saat ini, Pemprov Lampung masih menunggu tindakan lanjutan dari eksportir untuk merespon kebijakan tersebut.

Lebih lanjut, Elvira Umihanni mengatakan jatah ekspor CPO yang berlaku saat ini masih menggunakan rasio 1:6, berbeda sebelumnya, rasio yang berlaku 1:9.

Pendekatan perbandingan itu disebut akibat karena penurunan permintaan ekspor atas CPO karena adanya fenomena resesi global.

"Karena yang masuk ke dalam negeri semakin sedikit, nah ini yang diubah," jelas Elvira Umihanni.

Dengan perbandingan yang makin dekat, diharapkan eksportir tidak melakukan praktik penahanan ekspor.

Karena bisa jadi, dengan kebijakan yang ada eksportir justru malah akan menahan ekspor karena dekatnya perbandingan tersebut.

"Karena ini bisa jadi, ini hitung-hitungan bisnis, karena pengusaha mungkin menilai melakukan ekspor lebih besar keuntungannya dibanding dengan domestik," kata Elvira Umihanni.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved