Berita Lampung
Istri Polisi di Pringsewu Lampung Punya Bisnis Pempek Frozen, Omzet Rp 10 Juta per Bulan
Istri polisi yang bertugas di Polsek Sukoharjo, Polres Pringsewu Polda Lampung mampu menghasilkan omzet hingga Rp 10 juta.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Istri polisi yang bertugas di Polsek Sukoharjo, Polres Pringsewu Polda Lampung mampu menghasilkan omzet hingga Rp 10 juta dari usaha rumahan produksi pempek.
Dia adalah Aipda Heriadi, yang membuka usaha produksi pempek tersebut bersama dengan istrinya, Dwi.
Dikatakannya, usaha tersebut berawal dari keprihatinan Heriadi dengan seorang tetangganya di Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu kota.
“Awal membuka bisnis karena saya prihatin, lalu timbul niat saya untuk membantu, dan pada akhirnya saya memiliki ide untuk membuka usaha,” jelas Aipda Heriadi, Senin (6/3/2023).
Heriadi melanjutkan, dengan berbekal kemampuan sang istri, Dwi , dalam membuat pempek, ide tersebut akhirnya terlaksana.
Baca juga: Pempek Berkah, Tempat Kuliner di Lampung yang Nikmat
Baca juga: Kuliner Lampung, Pempek Purnama Rasanya Enak, Gurih dan Kenyal
“Kami yakin mencoba bisnis kuliner, yakni produksi pempek frozen yang kami beri nama ‘Dapur Azka’,” kata dia.
Usaha pempek frozen ‘Dapur Azka’ yang dimulai sejak tahun 2018 pada masa awalnya mengalami periode yang sulit.
Sebab, dengan modal pas-pasan dan pemasaran yang terbatas membuat dirinya dan sang istri harus bekerja ekstra.
Pasalnya, banyak produk serupa yang cukup banyak di Pringsewu.
“Kesuksesan memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi itu harus ditekuni di samping saya harus fokus menjadi anggota polisi,” ujarnya.
Saat memulai bisnis, modal yang dimiliki saat itu hanya 2 kilogram ikan.
“Dan itu sisa dari belanja bulanan kami,” sebutnya.
“Tetapi seiring waktu berjalan, keberkahan mengiringi perjuangan kami, saat ini usaha yang kami kerjakan sudah berkembang,” imbuhnya.
Heriadi mengungkapkan, kini produk pempek Dapur Azka pengirimannya sudah merambah ke luar kota.
“Dan pendapatan dalam sebulan yang kami dapat sampai Rp 10 juta,” ujar Heriadi.
Usaha yang dikerjakan pada tempat tinggalnya kini sudah memiliki beberapa orang pekerja.
Salah satunya merupakan tetangga yang ingin dibantunya kala itu.
Heriadi mengungkapkan, alasan dirinya dan sang istri terjun dalam dunia usaha seperti ini semata karena ingin membantu perekonomian warga di lingkungan terdekat.
Heriadi berharap bisa terus mengembangkan bisnisnya ini.
“Semoga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” ujar Heriadi.
Kendati kini dirinya menjdi seorang pembinis, namun tugasnya sebagai seorang polisi lalu lintas tak sekalipun ditinggalkannya.
“Bagi saya dedikasi dalam menjadi anggota kepolisian itu nomor satu,” ujarnya.
“Alhamdulillah istri selalu support saya, dan ikut membantu menjalankan bisnis,” imbuh dia.
Bahkan di sela waktu luang Heriadi selalu membantu membuat produksi pempek dan pernah beberapa kali mengantarkan pesanan ke konsumen.
“Saya senang ini, waktu luang diiisi dengan hal-hal yang positif,” ujar dia.
Kisah yang dirinya ceritakan ini diharap bisa menginspirasi para milenial di Pringsewu untuk bergerak.
“Bermanfaatlah untuk orang lain,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Sukoharjo, Polres Pringsewu, Iptu Poltak Pakpahan mengapresiasi usaha anak buahnya tersebut.
“Saya apresiasi usahanya tersebut, dirinya bisa membantu warga sekitar,” kata Poltak.
( Tribunlampung.co.id / Oky Indra Jaya )
| Bunda Ning: Matematika Harus Jadi Pelajaran yang Menyenangkan |
|
|---|
| Tak Perlu Antre, Warga Pringsewu Kini Bisa Urus SKCK secara Online |
|
|---|
| Penyebab Turunnya Skor PISA Peserta Didik, Program GNN Diharap Bisa Tingkatkan |
|
|---|
| Wabup Pesawaran Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Puting Beliung |
|
|---|
| Uang Rp 340 Juta Milik Warga Pesawaran Raib Dibawa Kabur Seorang Pria |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/aipda-heriadi-bersama-sang-istri-dwi-menjadi-pembisnis-pempek-frozen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.