Berita Lampung

Pihak Sekolah di Jati Agung Lampung Selatan Ngaku Sudah Coba Mediasi Keluarga Korban Perundungan

Pihak sekolah mengaku sudah mencoba memediasi keluarga siswa DDM (14), korban perundungan di sekolah swasta di Jati Agung, Lampung Selatan.

facebook
Ilustrasi - Siswa berinisial DDM (14), siswa SMP sekolah swasta di Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung babak belur di keroyok oleh kakak kelasnya. Akibatnya ia harus jalani operasi mata. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Pihak sekolah mengaku sudah mencoba memediasi keluarga siswa DDM (14), korban perundungan di sekolah swasta di Jati Agung, Lampung Selatan.

Namun usaha pihak sekolah mencoba memediasi keluarga siswa korban perundungan itu tidak menemui titik terang.

Sehingga pihak sekolah pun menyerahkan poses hukum terhadap keluarga siswa DDM.

Baca juga: Siswa SMP di Jati Agung Lampung Selatan Babak Belur Dikeroyok Kakak Kelas, Mata Kanan Korban Rusak

Guru Bimbingan Konseling dan Kesiswaan SMP Al Huda Lampung Selatan, Tri Samsuri, membenarkan peristiwa perundungan yang terjadi terhadap salah satu siswanya tersebut.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada saat jam istirahat sekolah.

Di mana awalnya ada permainan perang dasi antara siswa yang terlibat dalam keributan itu.

"Jadi awalnya mereka ini main perang dasi di jam istirahat sekolah. Lalu terjadi olok-olokan (ejekan) hingga akhirnya terjadi keributan," kata Tri.

"Ada upaya pertolongan dari masing-masing siswa ini. Namun pada saat akan ditolong, malah kebablasan dan akhirnya terjadi perkelahian," jelasnya.

Menurutnya, upaya mediasi sudah dilakukan terhadap permasalahan tersebut.

"Iya benar, kasus itu sebenarnya sudah dilakukan mediasi baik dari wali murid yang bersangkutan dengan pihak dewan guru," katanya.

Akan tetapi, kata Tri, belum ada kata kesepakatan dari kedua belah pihak.

Karena mediasi tidak menemui titik terang, dia menyerahkan sepenuhnya upaya hukum yang ditempuh keluarga korban.

Tri mengatakan pihak sekolah akan selalu terbuka kepada pihak manapun.

"Iya, kami serahkan ke pihak keluarga dan pihak yang berwajib ya," katanya.

"Kami sifatnya akan selalu terbuka, kami pihak sekolah juga selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswa-siswi nya," ujarnya.

Baca juga: Guru dan Siswa SMKN 1 Katibung Lampung Selatan yang Di-bully Sepakat Damai

Sebelumnya seorang siswa berinisial DDM (14), siswa SMP sekolah swasta di Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung babak belur di keroyok oleh kakak kelasnya.

Akibatnya, mata kanan siswa siswa SMP sekolah swasta di Jati Agung, Lampung Selatan, tersebut harus dioperasi.

Hingga saat ini, Dio yang merupakan putra dari Waris Purwanto seorang buruh bangunan ini kini harus menjalani perawatan di rumahnya.

Mata kanan Dio harus dipasang pelindung untuk menghindari iritasi setelah operasi.

Orangtua korban Nuraini menceritakan peristiwa perundungan yang terjadi pada anaknya tersebut.

Nuraini menyebut peristiwa perundungan yang terjadi pada anaknya tersebut terjadi pada akhir Februari

Kata Nuraini, awal mula terjadinya perundungan terhadap anaknya, ketika anaknya sedang bermain perang dasi rengan kakak tingkatnya.

"Waktu itu, anak saya diajak kakak tingkatnya main perang dasi. Dan saat itu  anak saya menang," kata Nuraini, Senin (6/3/2023).

Lalu, kakak tingkatnya ini nggak terima karena kalah dari anaknya.

Kemudian, kata Nuraini, terjadi lah aksi dorong-dorongan antara anaknya dengan kakak tingkatnya tersebut.

"Ketika terjadi aksi dorong-dorongan itu anak saya terjatuh. Barulah dikeroyok," kata Nuraini.

Akibat peristiwa itu, siswa kelas 2 SMP itu harus dilarikan ke rumah sakit karena sejumlah luka penganiayaan yang dialaminya

"Setelah pengeroyokan itu, anak kami dilarikan ke Rumah Sakit Airan terus dirujuk lagi ke Rumah Sakit Bintang Amin," katanya.

"Anak saya harus menjalani operasi mata, karena katanya ada bagian di matanya itu yang geser," ujar Nur.

Baca juga: Disebut Parasit, Siswa SMK di Lampung Selatan Di-bully Guru karena Belum Bayar SPP

Demi mencari keadilan untuk anaknya, Nuraini terus berkomunikasi dengan pihak sekolah.

Dia ingin mencari jalan keluar dari kasus ini dengan cara kekeluargaan.

Namun, dikatakannya, pihak sekolah terkesan enggan menangani secara serius kasus tersebut.

Lanjut Nuraini, dirinya kecewa dengan pihak sekolah, anaknya sudah menjadi korban perundungan oleh kakak tingkatnya.

Tetapi, menurut Nuraini, kenapa pihak sekolah malah terlihat ogah-ogahan dan  tidak serius menangani kasus yang terjadi pada anakanya.

Dikatakan Nuraini, Dirinya sudah pernah meminta CCTV, tapi tidak dikasih, alasannya CCTV-nya sudah ke hapus.

Dirinya juga sudah pernah minta solusi kepada keluarga pelaku.

Saat itu Dirinya malah dimintai patungan, padahal, kata Nuraini, anaknya sudah menjadi korban keberutalan anaknya.

Lalu, kata Nuraini, ada bahasa dari keluarga pelaku ini kalau begini nggak apa-apa mending penjara aja.

Lantaran tidak menemukan titik terang atas penanganan kasus tersebut, pihak keluarga hari ini akan melaporkan ke Polsek Jati Agung, Lampung Selatan.

Polisi sendiri belum memberi keterangan terkait kasus ini. Sebab, orang tua korban baru hari ini melapor.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved