Perampokan Bank di Lampung

Akademisi Fakutas Ekonomi Unila Nilai, Perampokan di Perbankan Terlalu Nekat di Zaman Modern

Akademisi dari Fakultas Ekonomi Unila Prakasa Panji Negara menilai perampokan di Bank Arta Kedaton Lampung yang dilakukan merupakan sebuah kenekatan.

|
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/soma Ferrer
Kondisi terkini Bank Arta Kedaton Makmur sehari setelah terjadi percobaan perampokan, Sabtu (18/3/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Lampung (Unila) Prakasa Panji Negara menilai perampokan di Bank Arta Kedaton Lampung yang dilakukan pada Jumat (7/3/2023), merupakan sebuah kenekatan.

Pasalnya, perampokan di lokasi bank, merupakan kejahatan yang sudah tidak mungkin membawakan hasil.

Hal itu karena kejahatan di dunia perbankan dengan model perampokan sudah terlalu konvensional.

Sementara pengamanan di perbankan sudah modern.

"Perampokan di bank sudah terlalu konvensional, saya rasa tidak mungkin akan berhasil kejahatan model tersebut," ucap Prakasa Panji Negara saat dihubungi pada Sabtu (18/3/32023).  

Baca juga: Fakta Baru Motif Perampokan Bank Arta Kedaton Makmur Lampung, Diduga karena Masalah Ekonomi

Kejahatan perampokan di bank, Prakasa Panji Negara menilai, akan kalah dengan keamanan sistem seperti CCTV dan sistem keamanan perbankan lainnya.

"Yang saat ini kejahatan modern seperti pembobolan ATM dan penipuan transaksi saja bisa saja gagal, apalagi perampokan," sebut Prakasa Panji Negara.

"Belum lagi keamanan yang bersumber dari petugas keamanan di bank tersebut," ucap Prakasa.

Menyoal adanya korban luka tembak karena percobaan perampokan tersebut, ia menilai, hal tersebut dilihat dari sisi yang positif.

Yakni dengan menunjukan manajemen ancaman kejahatan berjalan baik.

Masalah adanya korban, Prakasa Panji Negara menilai, itu sebagai dampak tak terduga.

"Dampak dari kejadian tak terduga itu juga harus disikapi, seperti pengobatan korban dan pengetatan keamanan fisik di lingkungan bank," kata Prakasa Panji Negara.

Sebelumnya pasca aksi percobaan perampokan pada Jumat (17/3/2023) kemarin, Bank Arta Kedaton Makmur di Bandar Lampung tetap akan beroperasi normal.

Karyawan Bank Arta Kedaton menyebut, tidak ada aktivitas perbankan yang terhenti setelah adanya kejadian percobaan perampokan di bank tersebut.

"Setelah weekend ini (Sabtu-Minggu), hari Senin langsung buka," kata Kodri, karyawan Bank Arta Kedaton saat dihubungi Tribun Lampung di Bandar Lampung, Sabtu (18/3/2023).

Karyawan tersebut mengatakan, tidak ada arahan untuk menghentikan sementara aktivitas perbankan paskapercobaan perampokan Bank Arta Kedaton Makmur pada Jumat (17/3/2023) kemarin.

Karyawan sudah diminta bekerja normal setelah kejadian tersebut.

Ditanya soal petugas pengamanan yang bakal berjaga seterusnya, Kodri tidak mau menjawab.

Ia hanya menekankan kalau operasional bank tempat dia bekerja akan normal seperti biasa.

Baca juga: Sempat Terjadi Percobaan Perampokan, Hari Senin Besok Bank Arta Kedaton Makmur Beroperasi Normal

Faktor Ekonomi 

Sementara itu ada fakta baru mengenai motif pelaku perampokan Bank Arta Kedaton Makmur ternyata dilatarbelakangi permasalahan ekonomi.

Beredar video di aplikasi Whatsapp, pelaku perampokan sedang diwawancara oleh seseorang.

Dalam video tersebut, pelaku berinisial HG mengaku nekat melakukan aksi perampokan karena butuh uang.

"Lagi butuh uang pak, usaha saya lagi jatuh," kata pelaku dalam video tersebut saat ditanya oleh seseorang.

Menurut pengakuan pelaku dalam video tersebut, dia memiliki usaha toko bangunan di wilayah Pasar Natar, Lampung Selatan.

Dalam video tersebut, pelaku juga mengaku dirinya beraksi merampok bank tersebut bersama dua temannya.

Adapun dua orang temannya menggunakan kendaaraan bermotor dan memantau situasi.

"Bareng teman... Orang Lampung Timur," kata dia.

Sementara itu, Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Reynold Elisa P. Hutagalung membenarkan bahwa motif pelaku merampok karena masalah perekomian.

"Motif awal masalah perekonomian, jadi pelaku ini sulit mendapatkan pekerjaan dari proyek (toko bangunan) pencarian nafkahnya, tapi itu masih kami dalami," kata Kombes Reynold, Sabtu (18/3/2023).

Diketahui, saat beraksi pelaku awalnya hendak merampas uang Rp300 juta yang dibawa teller Bank Arta Kedaton.

Uang tersebut dibawa dengan menggunakan sebuah tas setelah melakukan transaksi di Bank Mayora yang lokasinya bersebelahan.

Sebelumnya, pelaku perampokan tersebut juga diketahui punya riwayat ketergantungan narkoba jenis putaw.

Beredar pula foto pelaku memiliki kartu kuning pengguna narkoba.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kombes Pol Reynold yang mengatakan bahwa pelaku memiliki kartu kuning tersebut pada 8 tahun lalu.

Namun menurut Reynold, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terhadap pelaku untuk menggali fakta lebih lanjut. 

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kunjungi 3 Korban Perampokan Bank Arta Kedaton di RS Budi Medika

Garis Polisi Hilang

Garis polisi yang dipasang di area Bank Arta Kedaton saat ini, Sabtu (18/3/2023) sudah hilang.

Diketahui Bank Arta Kedaton merupakan bank pasar rakyat di Bandar Lampung yang jadi tempat percobaan perampokan dengan senjata api, Jumat (18/3/2023) kemarin.

Setelah percobaan perampokan di Bank Arta Kedaton itu digagalkan, polisi memasang garis polisi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Dari pantauan Tribun Lampung saat ini, terlihat Bank Arta Kedaton dalam kondisi tutup pelayanan.

Tidak ada petugas dari Bank Arta Kedaton yang bertugas saat Tribun Lampung melakukan pemantauan.

Maman, seorang petugas parkir di sana mengatakan, garis polisi yang sempat dipasang sudah hilang sejak pagi tadi.

Tidak diketahui siapa yang melepas garis polisi itu.

"Gak tau, tadi pagi udah ga ada (garis polisi). Kayaknya memang dari pagi atau malamnya," ucap Maman.

Selain Bank Arta Kedaton, beberapa tempat usaha dan perkantoran lain di sekitarnya juga nampak ditutup.

Seperti misalnya Bank Mayora dan rumah makan khas China serta beberapa toko lain yang juga tutup pada sehari paska percobaan perampokan.

Sedangkan, aktivitas pasar tradisional yang masih menjadi satu kawasan dengan Bank Arta Kedaton nampak normal.

Kegiatan jual beli masih terjadi di sana.

Sejumlah pedagang juga mengaku tidak memiliki kekhawatiran dalam berdagang pasca insiden kemarin, yang diketahui memakan korban luka tembak sebanyak dua orang.

Baca juga: Ketua RT Sebut Pelaku Perampokan Bank di Lampung Sudah 5 Tahun Buka Ruko Material

Diduga Pecandu Narkoba 

Polisi membongkar motif perampokan bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung, Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan satu pelaku perampokan bank yang berhasil ditangkap diduga sebagai seorang pecandu narkoba.

"Motifnya, berdasarkan pengakuan pelaku (perampokan bank) dia merupakan pengguna aktif narkoba jenis putau," ungkap Kombes Pol Ino Harianto.

"Jadi diduga hasil pelaku merampok ini akan digunakan untuk membeli narkoba," imbuhnya.

Ino menyampaikan, pelaku yang tertangkap berinisial HG alia Heri Gunawan.

Atas pengakuan HG tersebut, petugas akan mendalami melalui tes urine untuk mendeteksi kondisi kesehatan hingga kandungan zat amfetamin dalam diri pelaku. 

"Tes urine masih kami ambil dan hasil pengecekannya menunggu lebih lanjut," imbuh kapolresta. 

HG, pelaku perampokan bank di Lampung, tepatnya Bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung Selatan sempat merampas tas berisi uang Rp 300 juta dari tangan satpam bank.

Uang tersebut diketahui milik nasabah bank Mayora. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto saat menggelar ekpose di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) sore.

Ino menjelaskan, peristiwa perampokan bermula saat satpam Bank Arta Kedaton bernama Tito Alexander bersama seorang Teler Agnes berjalan menuju Bank Mayora yang lokasinya bersebelahan.

"Jadi satpam Bank Arta Kedaton Makmur dan teller ini hendak mengambil uang di Bank Mayora senilai Rp 300 juta milik nasabah," ujar Ino.

Baca juga: Pelaku Perampokan Bank di Lampung Miliki Ruko dan 4 Karyawan, Tetangga Kaget Tak Percaya

Seteleh mengambil uang di Bank mayora, lanjut Ino keduanya kembali ke Bank Arta Kedaton dengan di Kawal dengan Satpam Bank Mayora bernama Kismanto.

Selanjutnya, Pelaku tiba-tiba datang dari belakang merebut tas yang dipegang Satpam Tito Alexander.

Disitulah terjadi tarik menarik antara pelaku dengan Satpam Tito dan dibantu Satpam Bank Mayora Kismanto.

"Satpam kemudian masuk ke dalam bank Arta Kedaton untuk mengamankan uang tersebut,"

"Namun Pelaku mengeluarkan Senjata Air Softgun dan langsung menembakkan senjata api tersebut ke arah Satpam Tito dan mengenai Perut samping sebelah kiri," ujar Ino.

Selanjutnya kata Ino, pelaku lalu menembakkan kembali ke satpam Kismanto mengenai Tangan sebelah Kanan dan perut sebelah kanan.

"Pelaku kemudian mengambil tas berisi uang Rp 300 juta di tangan satpam Tito dan hendak melarikan diri," imbuhnya

"Namun, pelaku yang hendak kabur dihadang oleh karyawan bank yang membekap pelaku dari belakang dan merebut senjata air softgun yang dibawa Pelaku," Ucap Ino.

Saat itulah terjadi pergumulan antara Pelaku dengan karyawan bank bernama Rendy.

Kemudian, datang salah satu karyawan lain bernama Hance yang bermaksud ingin membantu saudara Rendy.

Namun, Hance malah tertembak oleh pelaku mengenai dada sebelah kanan.

Kemudian Senjata air Sofgan yang dipegang pelaku berhasil direbut,dengan dibantu Nasabah,Karyawan dan warga sekitar pelaku berhasil diamankan.

Lebih lanjut, Ino mengatakan pihaknya saat ini telah mengamankan Pelaku HG tersebut.

Akibat Perbuatannya, pelaku terancam Pasal 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau paling berat hukuman mati,

Selain itu, pelaku juga terancam pasal kepemilikan senjata api.

Dari tangan pelaku, polisi ikut mengamankan barang bukti berupa senjata api rakitan jenis revolver dan senjata air softgun jenis Glock beserta amunisinya.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved