Perampokan di Lampung Timur

Teller Bank Arta Kedaton Makmur yang Sempat Tertembak Membaik, RS Budi Medika Sebut Korban Stabil

Teller Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur, Sarah Agnes Sanjaya sempat tertembak senjata air softgun di bagian dada sebelah kiri.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/bayu saputra
Suasana di depan IGD Rumah Sakit Budi Medika di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Sabtu (18/3/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Teller Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur, Sarah Agnes Sanjaya sempat tertembak senjata air softgun di bagian dada sebelah kiri oleh pelaku perampokan, Jumat (17/3/2023). 

"Setelah kejadian perampokan kemarin, saya sudah tidak apa-apa dan sudah membaik kondisi tubuh. Hanya bagian dada kiri saya yang sempat tertembak soft gun tinggal memar saja," kata Sarah Agnes Sanjaya, saat diwawancarai via telepon, Sabtu (18/3/2023).

"Bersyukur pasca kejadian tidak terjadi apa-apa dan langsung pulang. Bersyukur juga karena saya diberikan kesempatan untuk hidup," ujarnya.

Ia mengaku, pada saat kejadian dia panik dan tubuhnya gemetar.

Sebab, dirinya dan satpam Bank Arta sudah ditodong senjata oleh pelaku dari luar hingga saat masuk ke dalam ruangan.

Baca juga: Perampokan Bank di Lampung, Pelaku Ternyata Pernah Tinggal di Jagabaya Bandar Lampung  

"Saya dan satpam dikejar pelaku. Pada saat itu saya lari ke dalam dan pelaku perampokan itu mengejar hingga ke dalam," tambahnya.

Di dalam kantor, pelaku mengeluarkan pistol aslinya dan ia pun berhasil kabur keluar.

Karena ketakutan, Agnes pun ngumpet di toko sebelah kantor.

Ia mengatakan, saat kejadian ia dan satpam membawa uang Rp 300 juta.

"Jadi posisinya saya jalan di depan satpam, saya terkena tembakan air softgun," kata perempuan asal Kota Metro ini.

Agnes mengatakan, bersama satpam membawa uang ratusan juta dari Bank Mayora.

Kata dia, sebagai teller Bank Arta Kedaton Makmur itu, ia menarik uang tunai untuk nasabah.

Dia pun  berpesan pada teman satu profesi untuk berhati-hati dan banyak berdoa dalam menjalankan tugas.

Baca juga: Perampokan Bank di Lampung, Garis Polisi Tidak Lagi Terpasang di Area Bank Arta Kedaton

Sementara itu Humas Rumah Sakit Budi Medika, Triana mengatakan, korban perampokan yang dirawat saat ini kondisinya sudah stabil.

"Jadi secara umum kondisi tubuh pasien saat ini stabil dan sedang dalam pengawasan medis," kata Triana.

Saat ditanya bagaimana rekam medis lainnya, Triana mengatakan, wartawan harus menunggu pihak manajemen yang akan memberikan keterangan resminya.

"Jadi untuk informasi secara menyeluruh, nanti saja ya menunggu pihak manajemen yang akan menyampaikannya," ujarnya.

Saat ditanya lebih lanjut para korban dirawat di ruang apa, Triana mengatakan, pihak keluarga korban meminta manajemen RS Budi Medika untuk tidak memberikan keterangan kepada siapapun, termasuk awak media.

"Pihak keluarga meminta kami untuk tidak menginformasikan terkait hal ini. Jadi ada permohonan dari keluarga seperti itu," imbuh Triana.

"Mohon ditunggu informasi dari kami terkait perkembangan kesehatan dari korban, manajemen akan mengindikasikan hal tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Akademisi Fakutas Ekonomi Unila Nilai, Perampokan di Perbankan Terlalu Nekat di Zaman Modern

Beroperasi Normal

Sementara itu pasca aksi percobaan perampokan pada Jumat (17/3/2023) kemarin, Bank Arta Kedaton Makmur di Bandar Lampung tetap akan beroperasi normal.

Karyawan Bank Arta Kedaton menyebut, tidak ada aktivitas perbankan yang terhenti setelah adanya kejadian percobaan perampokan di bank tersebut.

"Setelah weekend ini (Sabtu-Minggu), hari Senin langsung buka," kata Kodri, karyawan Bank Arta Kedaton saat dihubungi Tribun Lampung di Bandar Lampung, Sabtu (18/3/2023).

Karyawan tersebut mengatakan, tidak ada arahan untuk menghentikan sementara aktivitas perbankan paskapercobaan perampokan Bank Arta Kedaton Makmur pada Jumat (17/3/2023) kemarin.

Karyawan sudah diminta bekerja normal setelah kejadian tersebut.

Ditanya soal petugas pengamanan yang bakal berjaga seterusnya, Kodri tidak mau menjawab.

Ia hanya menekankan kalau operasional bank tempat dia bekerja akan normal seperti biasa.

Baca juga: Pelaku Perampokan Bank di Lampung Miliki Ruko dan 4 Karyawan, Tetangga Kaget Tak Percaya

Faktor Ekonomi 

Sementara ITU ADA Fakta baru mengenai motif pelaku perampokan Bank Arta Kedaton Makmur ternyata dilatarbelakangi permasalahan ekonomi.

Beredar video di aplikasi Whatsapp, pelaku perampokan sedang diwawancara oleh seseorang.

Dalam video tersebut, pelaku berinisial HG mengaku nekat melakukan aksi perampokan karena butuh uang.

"Lagi butuh uang pak, usaha saya lagi jatuh," kata pelaku dalam video tersebut saat ditanya oleh seseorang.

Menurut pengakuan pelaku dalam video tersebut, dia memiliki usaha toko bangunan di wilayah Pasar Natar, Lampung Selatan.

Dalam video tersebut, pelaku juga mengaku dirinya beraksi merampok bank tersebut bersama dua temannya.

Adapun dua orang temannya menggunakan kendaaraan bermotor dan memantau situasi.

"Bareng teman... Orang Lampung Timur," kata dia.

Sementara itu, Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Reynold Elisa P. Hutagalung membenarkan bahwa motif pelaku merampok karena masalah perekomian.

"Motif awal masalah perekonomian, jadi pelaku ini sulit mendapatkan pekerjaan dari proyek (toko bangunan) pencarian nafkahnya, tapi itu masih kami dalami," kata Kombes Reynold, Sabtu (18/3/2023).

Diketahui, saat beraksi pelaku awalnya hendak merampas uang Rp300 juta yang dibawa teller Bank Arta Kedaton.

Uang tersebut dibawa dengan menggunakan sebuah tas setelah melakukan transaksi di Bank Mayora yang lokasinya bersebelahan.

Sebelumnya, pelaku perampokan tersebut juga diketahui punya riwayat ketergantungan narkoba jenis putaw.

Beredar pula foto pelaku memiliki kartu kuning pengguna narkoba.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kombes Pol Reynold yang mengatakan bahwa pelaku memiliki kartu kuning tersebut pada 8 tahun lalu.

Namun menurut Reynold, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terhadap pelaku untuk menggali fakta lebih lanjut. 

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kunjungi 3 Korban Perampokan Bank Arta Kedaton di RS Budi Medika

Garis Polisi Hilang

Garis polisi yang dipasang di area Bank Arta Kedaton saat ini, Sabtu (18/3/2023) sudah hilang.

Diketahui Bank Arta Kedaton merupakan bank pasar rakyat di Bandar Lampung yang jadi tempat percobaan perampokan dengan senjata api, Jumat (18/3/2023) kemarin.

Setelah percobaan perampokan di Bank Arta Kedaton itu digagalkan, polisi memasang garis polisi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Dari pantauan Tribun Lampung saat ini, terlihat Bank Arta Kedaton dalam kondisi tutup pelayanan.

Tidak ada petugas dari Bank Arta Kedaton yang bertugas saat Tribun Lampung melakukan pemantauan.

Maman, seorang petugas parkir di sana mengatakan, garis polisi yang sempat dipasang sudah hilang sejak pagi tadi.

Tidak diketahui siapa yang melepas garis polisi itu.

"Gak tau, tadi pagi udah ga ada (garis polisi). Kayaknya memang dari pagi atau malamnya," ucap Maman.

Selain Bank Arta Kedaton, beberapa tempat usaha dan perkantoran lain di sekitarnya juga nampak ditutup.

Seperti misalnya Bank Mayora dan rumah makan khas China serta beberapa toko lain yang juga tutup pada sehari paska percobaan perampokan.

Sedangkan, aktivitas pasar tradisional yang masih menjadi satu kawasan dengan Bank Arta Kedaton nampak normal.

Kegiatan jual beli masih terjadi di sana.

Sejumlah pedagang juga mengaku tidak memiliki kekhawatiran dalam berdagang pasca insiden kemarin, yang diketahui memakan korban luka tembak sebanyak dua orang.

Baca juga: Perampokan Bank di Lampung, Peluru Perampok Serempet Karyawati Bank Arta 

Diduga Pecandu Narkoba 

Polisi membongkar motif perampokan bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung, Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan satu pelaku perampokan bank yang berhasil ditangkap diduga sebagai seorang pecandu narkoba.

"Motifnya, berdasarkan pengakuan pelaku (perampokan bank) dia merupakan pengguna aktif narkoba jenis putau," ungkap Kombes Pol Ino Harianto.

"Jadi diduga hasil pelaku merampok ini akan digunakan untuk membeli narkoba," imbuhnya.

Ino menyampaikan, pelaku yang tertangkap berinisial HG alia Heri Gunawan.

Atas pengakuan HG tersebut, petugas akan mendalami melalui tes urine untuk mendeteksi kondisi kesehatan hingga kandungan zat amfetamin dalam diri pelaku. 

"Tes urine masih kami ambil dan hasil pengecekannya menunggu lebih lanjut," imbuh kapolresta. 

HG, pelaku perampokan bank di Lampung, tepatnya Bank Arta Kedaton Makmur di Teluk Betung Selatan sempat merampas tas berisi uang Rp 300 juta dari tangan satpam bank.

Uang tersebut diketahui milik nasabah bank Mayora. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto saat menggelar ekpose di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) sore.

Ino menjelaskan, peristiwa perampokan bermula saat satpam Bank Arta Kedaton bernama Tito Alexander bersama seorang Teler Agnes berjalan menuju Bank Mayora yang lokasinya bersebelahan.

"Jadi satpam Bank Arta Kedaton Makmur dan teller ini hendak mengambil uang di Bank Mayora senilai Rp 300 juta milik nasabah," ujar Ino.

Seteleh mengambil uang di Bank mayora, lanjut Ino keduanya kembali ke Bank Arta Kedaton dengan di Kawal dengan Satpam Bank Mayora bernama Kismanto.

Selanjutnya, Pelaku tiba-tiba datang dari belakang merebut tas yang dipegang Satpam Tito Alexander.

Disitulah terjadi tarik menarik antara pelaku dengan Satpam Tito dan dibantu Satpam Bank Mayora Kismanto.

"Satpam kemudian masuk ke dalam bank Arta Kedaton untuk mengamankan uang tersebut,"

"Namun Pelaku mengeluarkan Senjata Air Softgun dan langsung menembakkan senjata api tersebut ke arah Satpam Tito dan mengenai Perut samping sebelah kiri," ujar Ino.

Selanjutnya kata Ino, pelaku lalu menembakkan kembali ke satpam Kismanto mengenai Tangan sebelah Kanan dan perut sebelah kanan.

"Pelaku kemudian mengambil tas berisi uang Rp 300 juta di tangan satpam Tito dan hendak melarikan diri," imbuhnya

"Namun, pelaku yang hendak kabur dihadang oleh karyawan bank yang membekap pelaku dari belakang dan merebut senjata air softgun yang dibawa Pelaku," Ucap Ino.

Saat itulah terjadi pergumulan antara Pelaku dengan karyawan bank bernama Rendy.

Kemudian, datang salah satu karyawan lain bernama Hance yang bermaksud ingin membantu saudara Rendy.

Namun, Hance malah tertembak oleh pelaku mengenai dada sebelah kanan.

Kemudian Senjata air Sofgan yang dipegang pelaku berhasil direbut,dengan dibantu Nasabah,Karyawan dan warga sekitar pelaku berhasil diamankan.

Lebih lanjut, Ino mengatakan pihaknya saat ini telah mengamankan Pelaku HG tersebut.

Akibat Perbuatannya, pelaku terancam Pasal 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau paling berat hukuman mati,

Selain itu, pelaku juga terancam pasal kepemilikan senjata api.

Dari tangan pelaku, polisi ikut mengamankan barang bukti berupa senjata api rakitan jenis revolver dan senjata air softgun jenis Glock beserta amunisinya.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved