Kebakaran di Bandar Lampung

Rumah Penjual Semangka Turut Jadi Korban Kebakaran di Bandar Lampung

Korban penjual semangka yang bangunannya ikut mengalami kebakaran di Bandar Lampung adalah Edi.

Dokumentasi Damkar
Foto Ilustrasi - Proses pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran di Metro, Sabtu (18/3/2023). Rumah penjual semangka ikut menjadi korban kebakaran di Bandar Lampung, Kamis (23/3/2023). 

Hal itu diungkapkan Kepala Damkar dan Penyelamatan Pemkot Bandar Lampung, Anthoni Irawan.

Anthoni menyebut, kebakaran di Bandar Lampung dapat diakibatkan oleh beberapa faktor.

Mulai dari tabung gas dan kompor, putung rokok bahkan arus pendek listrik.

"Kebakaran di Bandar Lampung paling banyak terjadi akibat arus pendek listrik," kata Anthoni, Senin (20/3/2023).

Agar mengindari hal-hal yang tidak diinginkan, Anthoni meminta masyarakat Bandar Lampung untuk selalu hati-hati dan tidak lalai.

Ia meminta masyarakat selalu mengecek kembali kompor dan tabung gas setelah digunakan.

Selain itu, ia juga meminta agar beban colokan listrik tidak terlalu banyak.

"Kemudian mencabut alat elektronik yang tidak digunakan," terangnya.

Lalu, jauhkan steker listrik dari beberapa benda yang berpotensi menimbulkan percikan air.

Ia mengungkapkan, apabila terjadi kebakaran, pihaknya meminta warga Bandar Lampung untuk segera menghubungi Damkar Pemkot Bandar Lampung.

Diketahui sebelumnya, hingga Maret 2023, terjadi 24 kebakaran di Bandar Lampung.

24 kebakaran yang terjadi di Bandar Lampung itu terhitung sejak Januari hingga Maret 2023, atau dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Kepala Damkar dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan saat dikonfirmasi Tribun Lampung membenarkan pihaknya telah menangani 24 kebakaran.

"Jumlah kebakatan dari Januari sampai dengan Maret 2023 ada 24 kali kebakaran," katanya, Senin (20/3/2023).

Dalam 24 kali kebakatan itu, lanjut Antoni, terdapat 6 orang korban.

"Enam orang korban itu meliputi tiga meninggal dunia dan tiga orang luka-luka," lanjutnya.

Sementara, kebakaran yang paling sering terjadi berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat.

Ia juga mengungkapkan, dari 24 kali kebakaran tersebut, kerugian ditaksir Rp 300 juta.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved