Mudik Lebaran

Alasan Pemerintah Ngotot Larang Pemudik Motor Lewat Pelabuhan Merak dan Bakauheni

Pemerintah mengungkap alasan pemberlakuan kebijakan baru bagi pemudik motor yang tak boleh lagi melewati Pelabuhan Merak dan Bakauheni.

Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto
ILUSTRASI Para pemudik motor sedang antri di Pelabuhan Bakauheni untuk menyeberang ke pulau Jawa, Sabtu (7/5/2022) malam. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Alasan pemerintah ngotot membuat kebijakan baru terkait pemudik motor yang tak boleh lagi melewati Pelabuhan Merak melainkan harus melalui Pelabuhan Ciwandan Banten. Padahal, kebijakan tersebut menuai penolakan dari banyak warga, terutama para pemudik motor.

Dalam pemaparannya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap alasan pemberlakuan kebijakan baru bagi pemudik motor yang tak boleh lagi melewati Pelabuhan Merak - Bakauheni.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 123,8 juta orang dimana 25,13 juta menggunakan sepeda motor.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, Pelabuhan Ciwandan akan digunakan sebagai pelabuhan penyeberangan untuk pemudik Lebaran 2023 yang menggunakan sepeda motor.

Dengan dioperasikannya pelabuhan itu maka diharapkan kemacetan di Pelabuhan Merak dapat diatasi. Selain dia juga menambah ruang penampungan kendaraan di Pelabuhan Merak agar dapat menampung kendaraan lebih banyak.

Baca juga: Tak Lagi via Bakauheni, Pemudik Motor Hanya Bisa Lewat Pelabuhan Panjang Bandar Lampung

Baca juga: Pemudik Motor Keberatan Dialihkan ke Penyeberangan Pelabuhan Ciwandan - Panjang Lampung

"Salah satu upaya untuk mengantisipasi itu, khusus penyeberangan kita akan menggunakann Pelabuhan Ciwandan. Ciwandan itu bukan pelabuhan alternatif tapi pelabuhan yang digunakan bersama-sama pada saat pelaksanaan arus mudik," ujarnya saat konfrensi pers di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dia menjelaskan, pengoperasian Pelabuhan Ciwandan ini dilakukan agar sepeda motor tidak tercampur dengan kendaraan lain seperti bus dan truk saat akan menyeberang pulau.

Pemudik Motor Keberatan

Masyarakat keberatan jika pemudik motor harus melewati Pelabuhan Ciwandan Banten untuk tujuan ke Lampung dan Sumatera dalam masa mudik Lebaran 2023 ini. 

Pemudik motor dengan tujuan Lampung dan Sumatera lebih memilih melewati jalur Pelabuhan Merak dan turun di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan seperti tahun-tahun sebelumnya, dibanding harus lewat Pelabuhan Ciwandan dan turun di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.

Pemudik menilai penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan tujuan Lampung dan Sumatera lebih lama dan lebih menyusahkan bagi pemudik motor karena letak pelabuhan lebih jauh.

Pengguna jasa yang juga pengendara sepeda motor di Pelabuhan Bakauheni, Haris mengatakan kebijakan pemerintah soal larangan mudik menggunakan sepeda motor di Pelabuhan Merak tersebut, malah membuat masyarakat susah.

Sebab menurutnya, pemerintah seharusnya bisa mengeluarkan aturan yang lebih bijak lagi, ketimbang melarang masyarakat mudik menggunakan motor.

Karena, kata dia, aturan tersebut sedikit memaksa masyarakat.

"Bagaimana jika masyarakat tersebut di rumahnya banya memiliki motor. Apakah dia harus membeli mobil, menyewa atau merental mobil hanya untuk pulang ke kampung halamannya. Mungkin akan susah ya," kata Haris, Minggu (26/3/2023).

"Atau jika pemudik tersebut hanya dia sendirian yang pulang kampung. Misal, dia cuma ngerantau sendirian, terus dia mau pulang ke kampung halamannya, dan nanti dia balik lagi ke kantornya. Ribet kalau harus nyewa mobil atau ikut rombongan mudik gratis," katanya.

Dia pun ikut menanggapi soal mudik gratis, menurutnya tidak semua masyarakat paham dan dapat fasiliras program mudik gratis tersebut.

"Memang benar ada program pemerintah mudik gratis. Tapi nggak semua masyarakat tau dan sadar program mudik gratis tersebut. Kalau pun ada pasti jumlah kuotanya terbatas," katanya.

"Tetap saja lebih enak bawa kendaraan sendiri. Karena di kampung halaman juga susah kalau mau kemana-mana kalau nggak ada kendaraan," ujarnya.

Soal pengalihan pemudik motor menggunakan pelabuhan Ciwidan, kata Haris, jaraknya lebih jauh dari pelabuhan merak dan kapalnya lebih lama.

"Saya pernah naik kapal dari sana, kapalnya lambat, bongkar muatnya pun lama, dan harganya tidak beda jauh dengan Pelabuhan Merak. Lebih enak dari merak, kapalnya besar-besar, jadi bisa cepet perjalannnya. Kita kan ngejer waktu biar cepat sampai kampung halaman," ujarnya.

Pengguna jasa lainnya yang juga pengendara sepeda motor, Rizky mengatakan dirinya lebih memilih naik kapal dari Pelabuhan Merak daripada dari Pelabuhan Ciwandan.

"Lebih enak dari merak, kapalnya lebih cepat. Harganya juga sama aja, malah kadang lebih mahal tiket di sana daripada di Pelabuhan Merak kayak tahun kemarin," katanya

"Tahun kemarin saya dicaloin, saya beli tiket harganya Rp 70 ribu. Padahal katanya nggak sampe segitu harganya," ujarnya.

Rencananya penyeberangan sepeda motor mulai akan dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan pada H-4 hingga H-1 lebaran.

Sementara penyeberangan untuk arus balik dari Sumatera ke Pulau Jawa, pemudik motor akan dialihkan melalui Pelabuhan Panjang pada H+1 hingga H+7 lebaran.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, dengan dioperasikannya Pelabuhan Ciwandan maka diharapkan kemacetan di Pelabuhan Merak dapat diatasi.

Selain itu, dialihkannya pengendara motor ke Pelabuhan Ciwandan diprediksi bisa menambah ruang penampungan kendaraan untuk mobil, bus dan truk di Pelabuhan Merak, sehingga daya tampung kendaraan bisa lebih banyak.

"Salah satu upaya untuk mengantisipasi itu, khusus penyeberangan motor kita akan menggunakan Pelabuhan Ciwandan," kata Hendro, saat konfrensi pers di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (13/3/2023) lalu.

"Ciwandan itu bukan pelabuhan alternatif tapi pelabuhan yang digunakan bersama-sama pada saat pelaksanaan arus mudik," ujar Hendro.

Nantinya, Kemenhub akan menyiapkan 12 kapal Roro untuk melayani penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Bakauheni.

Kemudian, disiapkan juga 3 kapal besar yang akan melayani penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, yaitu 1 kapal dari PT Pelni dan 2 kapal dari PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP).

"Khusus untuk sepeda motor, agar sepeda motor itu dapat terlayani dengan baik," katanya.

"Maka sepeda motor nanti akan diarahkan melalui Pelabuhan Ciwandan," jelasnya.

Kendati demikian, kendaraan selain sepeda motor juga masih tetap bisa menggunakan Pelabuhan Ciwandan untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni atau Pelabuhan Panjang dengan menggunakan kapal yang berbeda.

"Sepeda motor semua lewat Ciwandan dan truk-truk yang boleh beroperasi nanti juga diarahkan ke Ciwandan," katanya

"Tapi yang lain juga bisa menggunakan Ciwandan untuk pergerakan ke Bakauheni maupun kalau mau langsung ke Panjang juga bisa," jelas Hendro.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi membenarkan bahwa penumpang yang menggunakan sepeda motor sudah tidak bisa lagi melakukan penyeberangan di Pelabuhan Merak di musim mudik Lebaran 2023.

Ira juga mengingatkan bahwa tiket kapal penyeberangan di 52 dermaga ASDP hanya bisa dipesan secara online, menggunakan aplikasi Ferizy yang tersedia di Playstore (android) dan Appstore (iOS).

Dia mengatakan bahwa tiket angkutan penyeberangan kapal sudah dapat dipesan sejak H-60 Lebaran.

Dia juga menegaskan masyarakat yang akan melakukan penyeberangan harus memiliki tiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan.

Mudik 2023 Penyeberangan Merak Bakauheni Diprediksi Melonjak

Berdasarkan hasil survei Litbang Kemenhub, prediksi Angkutan Lebaran 2023 akan terjadi lonjakan pengguna jasa yang jumlahnya mencapai 123,8 juta atau hampir 50 persen total populasi penduduk Indonesia.

Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menggelar rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan Pelabuhan Penyeberangan Merak dalam menghadapi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun 2023, di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten, Sabtu (11/3/2023).

Menteri Perhubungan mengatakan, koordinasi dan sinergi antarinstansi sangat penting dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar lalu lintas penyeberangan Merak-Bakauheni tetap aman dan terkendali.

Kata Budi, pada Lebaran tahun lalu, di Pelabuhan Merak terjadi kepadatan kendaraan roda empat yang mencapai 37 ribu atau 30 persen lebih banyak dari masa lebaran tahun 2019 sebelum pandemi.

Karena itu, penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi moda transportasi favorit bagi masyarakat untuk mudik.

Menurut Menhub, dengan prediksi lonjakan pemudik yang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, maka persiapannya harus dilakukan sejak dini.

"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan Insha Allah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Budi.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved