Korban Dukun Pengganda Uang
Identitas 6 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, 4 Warga Lampung
Pihak kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi 6 dari 12 korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara.
Tribunlampung.co.id, Banjarnegara - Pihak kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi 6 dari 12 korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Empat dari 6 korban yang telah diidentifikasi tersebut merupakan warga Pesawaran, Lampung.
Terbaru ada pasutri asal Lampung yang dilaporkan menghilang sejak 8 September 2021 dan menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang.
Diketahui, proses identifikasi 12 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah terus dilakukan.
Identitas 6 dari 12 korban pembunuhan telah terungkap setelah ada laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.
Baca juga: 25 Tahun Menikah, Istri Mbah Slamet Kaget Tahu Suaminya Dukun Pengganda Uang
Berikut korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah diketahui identitasnya:
1. Paryanto warga Sukabumi
2. Mulyadi warga Palembang
3. Irsad warga Lampung
4. Wahyu Tri Ningsih warga Lampung (istri Irsad)
5. Suheri warga Lampung
6. Riani warga Lampung (istri Suheri)
Jasad para korban ditemukan dalam keadaan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Polisi mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.
Selain itu, pelaku tidak dapat mengingat identitas para korban.
Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.
Polda Jateng Buka Posko Pengaduan Orang Hilang
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi membuka posko pengaduan orang hilang agar identitas para korban dapat segera terungkap.
Ia meminta masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya yang hilang untuk segera melapor ke Polres Banjarnegara atau ke Polda Jateng.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, warga yang kehilangan anggota keluarga dapat menghubungi nomor 082326444401.
"Sehingga bagi masyarakat yang lain yang merasa kehilangan keluarga dan pernah berhubungan dengan tersangka agar mengadu ke posko orang hilang Polres Banjarnegara," jelasnya, Rabu (5/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban pembunuhan berasal dari luar kota seperti Tasikmalaya, Palembang, Cirebon, dan Jakarta.
"Kalau pengakuan Mbah Slamet untuk namanya tersangka masih banyak lupanya," tandasnya.
Bagi warga yang ingin melaporkan orang hilang dapat menyertakan identitas korban seperti ijazah, KTP, dan foto yang memperlihatkan struktur gigi depan.
Pasutri asal Lampung Hilang Kontak Sejak 2021
Korban pembunuhan berantai yang identitasnya terungkap bertambah 2 orang.
Kedua korban tersebut merupakan pasutri asal Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung berinisial S dan R.
Hal ini diungkapkan Camat Negeri Katon, Enggo Pratama pada Rabu (5/4/2023).
Menurutnya kedua korban sudah merantau ke Jawa sejak 25 Juli 2021 dan hilang kontak pada 8 September 2021.
“Kami bersama kepolisian telah mendatangi rumah korban kedua untuk meminta keterangan dari pihak keluarga,” paparnya, dikutip dari TribunLampung.com.
Ia menambahkan pasutri tersebut berpamitan pergi ke Tulungagung, Jawa Timur untuk bekerja dengan membawa mobil.
“Kalau korban kedua ini berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulungagung.”
“Dan korban membawa uang sejumlah Rp 15 juta dan satu unit mobil Daihatsu Xenia,” lanjutnya.
Pihak keluarga korban akan berangkat ke Banjarnegara untuk memastikan jasad yang ditemukan merupakan S dan R.
Proses identifikasi membutuhkan anak korban untuk dilakukan tes DNA.
“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” tandasnya.
Jika hasil autopsi menunjukkan S dan R meninggal dibunuh, pihak keluarga meminta agar jasad korban dimakamkan di Lampung.
Dua Korban Teridentifikasi Berasal dari Lampung
Sebelumnya, dua korban yang telah teridentifikasi merupakan pasangan suami istri asal Lampung.
Sedangkan kedua korban lain yang sudah teridentifikasi berinisial PO dan M.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy menjelaskan, identitas pasutri asal Lampung diketahui karena ada KTP di tubuh korban.
Kedua korban asal Kabupaten Pesawaran, Lampung berinisial I (44) dan WTN (41).
"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban," ujarnya, Rabu (5/4/2023).
Kakak WTN, Helmi menjelaskan, pasangan suami istri tersebut izin pergi dari Lampung untuk bekerja di Jawa pada tahun 2021.
“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” lanjutnya.
Setelah keduanya merantau, pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi lagi hampir setahun.
I dan WTN memiliki dua orang anak yang ditinggal di Lampung dan diasuh oleh keluarga.
“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” imbuhnya.
Ia mengaku mendapat kabar pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan dari berita.
“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jelasnya, dikutip dari TribunLampung.com.
Kini pihak keluarga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian tentang kebenaran identitas kedua korban.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )
Sempat Diperiksa di Polres Banjarnegara, Ponijo Kini Sudah Dikembalikan pada Keluarganya di Lamteng |
![]() |
---|
Ponijo Telah Diberangkatkan Polres Pesawaran ke Polres Banjarnegara untuk Dilakukan Pemeriksaan |
![]() |
---|
Polres Pesawaran Sudah Minta Keterangan Ponijo, Terkait Peran sebagai Perantara dengan Mbah Slamet |
![]() |
---|
Warga Pesawaran Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Polisi Selidiki Sosok Perantara |
![]() |
---|
Anak Korban Suheri dan Riana Sempat Diajak Ikut Proyek Pembangunan Rumah Mbah Slamet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.