Berita Terkini Artis

Santri di Sragen Diduga Tewas Dianiaya, Sang Ibu Ngadu ke Hotman Paris

Update kasus seorang santri asal Ngawi, DWW (15) yang meninggal dunia di salah satu Pondok Pesantren di Masaran, Sragen diduga dianiaya.

Editor: Indra Simanjuntak
Instagram
Kedua orang tua rela jauh-jauh ke Jakarta untuk menemui pengacara kondang, Hotman Paris. 

Tribunlampung.co.id, Sragen - Update kasus seorang santri asal Ngawi, DWW (15) yang meninggal dunia di salah satu Pondok Pesantren di Masaran, Sragen diduga dianiaya.

Kasus yang menimpa santri SMP itu terjadi karena sang senior seniornya yang duduk di bangku SMA karena tidak mengerjakan piket kebersihan kamar di salah satu Ponpes di Sragen.

Akibat peristiwa santri meninggal di Sragen, kedua orang tua rela jauh-jauh ke Jakarta untuk menemui pengacara kondang, Hotman Paris.

Diketahui, kejadian pilu itu terjadi pada Sabtu (19/11/2022) yang lalu sekitar pukul 23.00 WIB.

DWW meninggal dunia dengan dada memerah yang diduga merupakan bekas pukulan atau tendangan yang dilakukan seniornya MH (17) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Pengacara Hotman Paris Beri Pesan ke Bima setelah TikTok Kritik Pemerintah di Lampung Viral

Kedua orang tua DWW kini terus mencari keadilan untuk putra semata wayangnya itu.

Kepada Hotman Paris, sang ibu, Jumasri menceritakan kronologi sang putra meninggal dunia.

Menurut Jumasri, pelaku penganiayaan, yakni MH sudah menjalani sidang pertama, namun tidak pernah ditahan.

Tersangka MH hanya menjalani wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.

"Bapak majelis hakim, tolong keadilan untuk anak saya, putra semata wayang saya,"

"Dafa meninggal dianiaya, pelakunya adalah MH, sampai sekarang tidak ditahan," ujar Jumasri dalam video yang diunggah di akun instagram hotmanparisofficial.

Selain MH, menurut Jumasri ada dua orang lainnya yang menjadi provokator.

Jumasri mempertanyakan kenapa dua provokator tersebut tidak ditahan, padahal jika melihat kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandi, ada AGH yang masih berusia 15 tahun ditahan.

"Provokatornya dua orang juga belum diadili, belum ditahan, sampai sekarang belum ditetapkan jadi tersangka, mohon Pak Majelis Hakim keadilan untuk putra semata wayang saya," kata Jumasri sembari menitihkan air mata.

Sedangkan dalam video di akun hotmanparisofficial lainnya, Hotman Paris turut memberikan komentar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved