Wawancara Eksklusif
Kepala Kampung Bicara Soal Penggerebekan Terduga Teroris, Basarudin: Baku Tembak 15 Menit
Dalam penangkapan itu, sempat terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan para terduga teroris.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 6 orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Kabupaten Mesuji dan Pringsewu pada Selasa dan Rabu (11-12/4/2023).
Dalam penangkapan itu, sempat terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan para terduga teroris.
Akibatnya satu orang anggota Densus 88 mengalami luka tembak cukup serius dan kini masih dalam perawatan.
Sementara dari kubu terduga teroris ada dua orang tewas.
Kepala Kampung (Kakam) Sendang Baru, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Basarudin, menjadi saksi baku tembak antara Densus 88 dengan para terduga teroris itu.
Baca juga: Warga Tak Menyangka Ada Petani Kopi Terduga Teroris di Register 22 Lampung
Tribun Lampung berkesempatan melakukan Wawancara Eksklusif dengan Kepala Kampung Sendang Baru, Basarudin.
Berikut petikan Wawancara Eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Feby Mahendra Putra dengan Basarudin.
Apa yang Anda ketahui mengenai motif awal penangkapan atau operasi penggerebekan terhadap terduga teroris?
Perlu saya sampaikan bahwa penangkapan itu bukan terjadi di Sendang Baru.
Hanya saja penangkapan itu tidak berjauhan dengan Sendang Baru.
Di mana lokasi penangkapan?
Lokasinya di Kabupaten Pringsewu.
Lokasi rumah atau gubuk penangkapan berada di mana?
Berada di tengah perkebunan karena di daerah Sendang Baru ini berdekatan dengan kawasan register 22.
Baca juga: Gubuk Terduga Teroris di Lampung Kini Tak Berpenghuni, Warga Takut Mendekat
Di dalam register itu banyak perkebunan masyarakat.
Seperti apa kronologis detik-detik sebelum terjadi penembakan?
Pada hari Selasa (11/4/2023), saya dihubungi oleh tim Densus 88 kemudian saya diajak ke arah Dusun Mergo Sari Atas.
Kemudian berdasarkan keterangan warga di dusun itu mengarah ke satu gubuk yang berada di tengah perkebunan.
Setelah itu pada keesokan harinya, Rabu dini hari terjadilah penggerebekan di gubuk itu.
Kami mengenalnya di sini dengan nama S.
Pada saat penggerebekan berapa orang yang ada di gubuk itu?
Yang saya tahu hanya S sendiri.
Pada saat pengerebekan apakah terduga teroris melakukan perlawanan?
Ya, karena saya mendengar berbeda suara tembakan Densus dan tembakan terduga teroris.
Karena jarak rumah saya dengan gubuk itu 50-80 meter.
Berapa lama kejadian tembak menembak itu?
Kisaran 15 menit dan itu terjadi subuh.
Setelah itu terdengar kabar terduga teroris ini sudah meninggal dunia dan kami merapat.
Apa yang Anda lihat atau temukan di lokasi?
Kami masuk setelah lokasi disetrilkan oleh Densus 88.
Jadi semuanya sudah diamankan oleh tim Densus 88.
Apakah Anda melihat apa saja yang diamankan tim Densus 88?
Di antaranya senjata api berikut dengan pelurunya yang berjumlah 52 peluru, senjata tajam, dan buku panduan jihad.
Apakah Anda pernah bertemu terduga teroris?
Iya beberapa kali.
Saat ia belanja kebutuhan dan saat beribadah (salat Jumat).
Apakah Anda pernah komunikasi dengan terduga teroris?
Ya pernah saat saya tanya asalnya, dia mengaku dari Jambi.
Sejak kapan terduga tinggal di gubuk tersebut?
Informasinya sejak pertengahan 2022, bahwa ada orang dari Jambi beli lahan di situ.
Seperti apa ciri-ciri terduga teroris ini?
Biasa saja seperti pada umumnya.
Posturnya tidak terlalu tinggi tapi agak cenderung berkulit hitam.
Dalam kesehariannya apakah masyarakat Sendang Baru menaruh rasa curiga dengan terduga teroris ini?
Sempat karena dia bicara dengan masyarakat tidak terlalu lama dan selalu mengunakan masker saat melintas di kampung sini.
Setelah pelaku tertembak tim Densus 88 ke mana?
Informasi yang saya dapat mereka menuju ke lokasi kedua yang jaraknya 300 meter dari sini dan kabarnya di sana terjadi tembak-menembak juga.
Di lokasi kedua lah salah satu tim Densus 88 itu tertembak di bagian perut sebelah kanan.
Siapa nama terduga teroris di lokasi kedua?
Informasi dari warga namanya Z, dan dia tinggal bersama anak dan istrinya. Jumlah anak yang ada di lokasi kedua sekitar 11 orang dan perempuan ada empat orang.
Apakah saat kejadian keluarga terduga menangis?
Yang saya saksikan tidak ada. Dan terkesan biasa saja.
Seperti apa reaksi dari warga Anda pasca kejadian ini?
Mereka kaget dan tidak menyangka bahkan terkejut karena yang kami saksikan seperti terduga ini masih di batas kewajaran.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Rektor Itera Sebut Panen Padi Bisa 3 Kali Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.