Lampung Utara Tahun Ini Terima DAK Pendidikan Rp 9 Miliar

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Kabupaten Lampung Utara memperoleh dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2023 sebesar Rp 9 miliar. 

Dari total anggaran DAK yang diterima, Rp 6,5 miliar dipergunakan untuk pembangunan fisik.

Sedangkan DAK SMP yang diperoleh Lampung Utara pada tahun ini hanya sekitar Rp3 miliar. 

DAK tersebut nyaris semuanya dipergunakan untuk perbaikan atau pembangunan laboratorium, WC dan ruang kelas baru. 

Kepala Dinas Pendidikan Lampung Utara Sukatno, mengatakan, perioritas pembangunan fisik sekolah dan fasilitas pendukung lainnya tetap mendominasi dalam penggunaan Dana Alokasi Khusus/DAK SD dan SMP di Lampung Utara pada tahun 2023. 

Total dana pembangunan fisik mencapai sekitar 77,5 persen dari DAK yang diterima.

“Tahun ini, penggunaan DAK SD masih diprioritaskan untuk membangun atau meningkatkan kualitas bangunan fisik sekolah dan fasilitas pendukungnya,” katanya, Jumat (19/5/2023).

Dari sisanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sarana teknologi informasi dan komunikasi/TIK.

Pembangunan fisik yang akan dilakukan itu ialah pembangunan ruang laboratorium, UKS, ruang guru, toilet.

“Untuk pengadaan TIK difokuskan untuk pengadaan chromebook, proyektor, dan peralatan lainnya,” terangnya.

Adapun total unit sekolah penerima DAK fisik maupun pengadaan TIK jumlahnya mencapai 15 unit sekolah. 

Sekolah itu tersebar di Kecamatan Tanjungraja, Abung Surakarta, Abung Timur, Muara Sungkai, Abung Pekurun, dan Abung Barat.

“Perkiraannya, mungkin di bulan Juli, proyek-proyek fisik sudah dapat dimulai. Karena, saat ini proses perencanaan lelang sedang berlangsung,” ujar dia.

Baca juga: Dinas Pendidikan Lampung Utara Bakal Beri Sanksi Sekolah yang Menggelar Tatap Muka

Baca juga: Dinas Pendidikan Lampung Selatan Sosialisasi Kurikulum Merdeka Mandiri

Di tempat sama, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Yudi Bachtiar mengatakan, total DAK SMP yang diperoleh oleh Lampung Utara pada tahun ini hanya sekitar Rp3 miliar. 

DAK itu nyaris seluruhnya dipergunakan untuk perbaikan atau pembangunan laboratorium, WC dan ruang kelas baru. Hanya Rp125 juta yang digunakan untuk pengadaan TIK.