Pemilu 2024

Bacaleg PKB Bandar Lampung Mengaku Diminta Rp 70 Juta untuk Dapatkan Nomor Urut

Wanita yang juga menjabat Wakil Ketua DPC PKB Bandar Lampung itu mengaku dimintai uang Rp 70 juta untuk mendapatkan nomor urut 2.

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Nelly Farlinza
Bacaleg PKB Bandar Lampung Nelly Farlinza mengaku diminta Rp 70 juta untuk mendapatkan nomor urut 2 dalam Pemilu 2024. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bandar Lampung mengaku dimintai mahar puluhan juta untuk mendapatkan nomor urut tertentu.

Hal itu diungkapkan bacaleg PKB Bandar Lampung Nelly Farlinza.

Wanita yang juga menjabat Wakil Ketua DPC PKB Bandar Lampung itu mengaku dimintai uang Rp 70 juta untuk mendapatkan nomor urut 2.

Selain itu, Nelly juga dipercaya sebagai Sekretaris Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB Kota Bandar Lampung dan Ketua Bidang Hukum LPP PKB.

Jelang Pemilu 2024, Nelly akan maju sebagai bacaleg PKB dari Dapil 6 Kota Bandar Lampung.

Baca juga: Tiga Parpol di Metro Lampung Tidak Daftarkan Bacaleg

Baca juga: 537 Bacaleg Didaftarkan Ikut Kompetisi Pemilu Legislatif 2024 Pesawaran Lampung

Namun, Nelly kecewa saat dimintai dana senilai Rp 70 juta untuk mendapatkan nomor urut.

"Awal ceritanya saya meminta nomor urut satu karena saya merupakan kader PKB sejak 5 tahun silam. Dalam struktur kepengurusan, saya juga sebagai wakil ketua dan sekretaris PPKB serta Ketua Bidang Hukum LPP,” kata Nelly saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Senin (22/5/2023) malam.

"Namun, keinginan saya tidak bisa dipenuhi partai karena nomor urut 1 sudah ditaruh adik dari petahana yang kemarin duduk di legislatif 2019," kata Nelly saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Senin (22/5/2023) malam.

Meskipun kecewa digeser ke nomor urut 2, Nelly tetap semangat dan tidak mempersoalkannya.

Nahasnya lagi, menjelang pendaftaran caleg, secara mendadak Nelly mengaku diminta untuk membayar saksi senilai Rp 70 juta agar tetap bisa bertahan di nomor urut 2.

“Ya, pada saat itu Ketua LPP DPW PKB Lampung menelepon saya untuk menanyakan apakah mau tetap di nomor 2. Jika mau, katanya harus ganti dana saksi yang telah dibayar senilai Rp 70 juta, dan harus sekarang juga," jelas dia.

"Ia meminta saya mentransfer ke Ketua DPC Kota Bandar Lampung," beber Nelly.

“Setelah itu saya coba menayakan langsung dengan ketua DPC. Tapi Whatsapp dan telepon saya tidak direspons hingga akhirnya saya diblokir.”

Nelly mengaku langsung berdiskusi dengan keluarganya.

Setelah itu, ia kembali menghubungi untuk mengonfirmasi kembali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved