Angkot Jurusan Kalianda-Bakauheni Kebakaran di Area SPBU Desa Suka Baru Lampung Selatan

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Angkutan kota (Angkot) jurusan Kalianda-Bakauheni terbakar di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Rabu (31/5/2023).

Menurut informasi yang dihimpun, angkot berwarna kuning ini mengalami kebakaran sekitar pukul 08.00 WIB di area SPBU Desa Sukabaru, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Diketahui, angkot tersebut berjenis Suzuki Carry berwarna kuning dan bernomor polisi BE 2814 DU.

Angkot tersebut dikendari oleh Bram (25) warga Dusun 4, Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Menurut salah satu warga bernama Andi , saat itu dirinya sudah melihat api membakar badan mobil tersebut.

"Mobil terbakar setelah mengisi BBM," ujarnya.

Menurut Andi, sopir selamat dan hanya mengalami luka ringan.

Saksi yang juga BKO Sat Pol Airud Polres Lampung Selatan Subaktio mengatakan, saat dirinya hendak berangkat dinas dari rumah menuju pos Bakauheni, dirinya melihat kendaraan terbakar di area SPBU Sukabaru.

Lantas, dirinya langsung menelepon Damkarmat Lampung Selatan dari Pos Kalianda.

Menurut informasi yang dia himpun dari warga, kendaraan tersebut terbakar setelah mengisi bahan bakar.

"Mobil tersebut sempat maju beberapa meter. Nggak nyampe sepuluh meteran. Mobil sudah dalam kondisi menyala setelah mengisi BBM. Namun kata warga, mereka sempat melihat sopir merokok," ujarnya.

"Tidak lama kemudian, api muncul dari bawah jok mobil. Tempat dimana tangki BBMnya berasal. Api langsung menyambar seluruh badan mobil, sehingga seluruh kaca mobil pun pecah," sambungnya.

Kasat Lantas Polres Lampung Selatan, Polda Lampung, AKP Jonnifer Yolandra mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab terbakarnya angkot di area SPBU desa Sukabaru.

"Telah terjadi kebakaran kendaraan Angkot Suzuki Carry berwarna kuning, bernomor polisi BE 2814 DU dan sudah dilakukan pemadaman oleh mobil Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Lampung Selatan," ujarnya.

Setelah itu, kendaraan dievakuasi dari lomasi agar tidak mengganggu arus lalu lintas.