Berita Lampung

Kasus LSD Tambah, Pesisir Barat Perketat Pengawasan Hewan Ternak Jelang Idul Adha

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Pesisir Barat Lampung melalui memperketat pengawasan hewan ternak untuk kurban.

Penulis: saidal arif | Editor: Indra Simanjuntak
Dokumentasi DKP3 Metro
Ilustrasi vaksinasi LSD kepada hewan ternak. 

"Dari pengamatan kita ternyata 80 persen terkena LSD ini yang ada darah Po nya atau berwarna putih," katanya.

Nursan mengungkapkan, pihaknya juga masih kebingungan terkait penyebab menyebarnya penyakit LSD tersebut.

Apakah itu disebabkan karena faktor cuaca atau kurangnya perawatan belum bisa dipastikan.

"Memang benar kalau menurut pakar, penyakit LSD ini bisa menyebar lewat caplak atau lainnya, tapi awal masuknya itu yang belum ditemukan penyebabnya," bebernya.

Namun yang pasti katanya, yang lebih rentan terkena penyakit itu merupakan sapi yang di lepas liarkan.

Sementara, untuk sapi yang di ternakan  kondisi daya tahan tubuhnya lebih prima karena lebih terawat.

Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tidak menjual atau menyembelih hewan kurban pada hari Raya Idul Adha 2023 yang  terindikasi LSD.

Sebab katanya, hewan yang sudah terindikasi itu tidak layak untuk dikonsumsi.

"Kalau menular kemanusiaan tidak tapi tidak layak dikonsumsi," ujarnya.

Selain itu, Nursan mengimbau agar masyarakat Pesisir Barat pada saat hari raya Idul Adha tidak membeli hewan kurban dari luar daerah.

Hal tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit LSD yang lebih luas.

Jika masyarakat menemukan ada hewan ternak yang mirip dengan ciri-ciri penyakit LSD agar segera melaporkan ke pihaknya.

"Kita mengimbau kepada masyarakat jika menemukan ada hewan ternak yang mirip dengan ciri-ciri LSD untuk segera melapor, agar bisa segera kita tindaklanjuti," tutupnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved