Berita Lampung

Ketua Granat Bandar Lampung: Anggota Paskibra Harus Bebas Narkotika

Anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) harus bebas dari lingkaran peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.

Penulis: soni | Editor: soni
dokumentasi
Ketua DPC GRANAT Kota Bandar Lampung, Gindha Ansori Wayka, saat kegiatan Pemusatan Pendidikan dan Latihan Dasar Angkatan VIII  (Pusdiklatsar) Paskibra  Lampung tahun 2023 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) harus bebas dari lingkaran peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.

Ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPC GRANAT) Kota Bandar Lampung, Gindha Ansori Wayka, saat kegiatan Pemusatan Pendidikan dan Latihan Dasar Angkatan VIII  (Pusdiklatsar) Paskibra  Lampung tahun 2023, di Gedung Pahawang, Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung, Rabu (22/6).

“Sebagai bagian dari generasi Bangsa, anggota Paskibra harus bersih dan tidak terlibat dalam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika agar memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan ke depannya,"ujar Gindha.

Gindha menjelaskan, usia remaja saat ini rentan menjadi pengguna bahkan menjadi pengedar barang haram tersebut.

Karena itu perlu langkah antisipasi dengan mengarahkan anak-anak remaja mengikuti kegiatan positif di tengah lingkungan sekolah dan masyarakat.

“Remaja itu usia yang paling rentan untuk dipengaruhi. Karenanya penting mereka kita bentengi agar tidak masuk dalam lingkaran jahat dan tidak terjerumus dengan lembah hina karena sekali mereka masuk ke lingkaran ini akan susah untuk keluarnya,"katanya.

Tambah Gindha, dalam rangka penyelamatan dan antisipasi, pihak keluarga dan sekolah harus bersama-sama turut berperan aktif untuk memperhatikan pergaulan serta memantau kegiatan anak baik di lingkungan tempat tinggal maupun didalam sekolah.

Memutus mata rantai peredaran narkotika yang menyentuh para remaja, menurut Gindha, tidak bisa hanya mengandalkan penegak hukum saja, akan tetapi diperlukan juga peran aktif masyarakat, terutama wali murid dan juga para pengajar di sekolah.

Seperti contoh saat ini maraknya aksi geng motor, sudah seringkali kepolisian mengamankan para remaja yang melakukan hal itu tetapi masih ada saja kejadian serupa.

"Sehingga diperlukan peran edukasi dari sekolah dan terutama keluarga untuk memantau kegiatan sang anak," tuturnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved