Berita Lampung

Soroti Persoalan Stunting di Lampung, Hantoni Hasan: Perlu Edukasi Kontinyu Agar Masyarakat Paham

Sebab, menurut Hantoni, stunting ada persoalan yang serius yang harus bisa ditanggulangi oleh Pemda dan semua pemangku kepentingan terkait.

Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan mengajak semua pihak untuk serius menangani persoalan stunting di Provinsi Lampung. 

Disisi lain, Hantoni juga menyoroti keseriusan Pemda dalam menangani stunting dengan tolak ukur besaran anggaran yang dikucurkan untuk menurunkan kasus stunting.

"Keseriusan Pemda terhadap upaya penanggulangan stunting ini misalnya bisa dilihat seberapa besar anggaran yang disediakan. Begitu juga bagaimana frekuensi koordinasi dan pengawasan terhadap program-program yang sudah dibuat," katanya.

Edukasi Kontinyu

Hantoni Hasan menuturkan, penanggulangan stunting ini semestinya tidak sebatas dalam penyediaan makanan bergizi dan perbaikan sarana fisik dan lingkungan.

Tapi yang tidak kalah penting adalah edukasi secara terus menerus kepada orang tua.

Mengapa? Karena menurut Hantoni Hasan, kasus stunting tidak hanya menyasar keluarga yang kurang mampu.

Kalangan keluarga mampu pun juga bisa terkena stunting terhadap anak-anaknya.

Ini sebagaimana kasus yang terjadi di Kabupaten Pesawaran yang ditemukan kasus stunting pada anaknya.

Dan keluarga di Kabupaten itu tergolong keluarga mampu.

Karena itu, Hantoni menegaskan, edukasi ini sangat penting karena membutuhkan proses yang tidak mudah.

Sebab bisa jadi penyebab stunting bukan hanya faktor ketidaktahuan orang tua, tapi juga karena kebiasaan dan pola konsumsi keluarga yang bersangkutan.

Sebagaimana diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya.

Sehingga mengakibatkan dampak buruk, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pada jangka pendek berdampak terhadap pertumbuhan fisik yaitu tinggi anak di bawah rata-rata anak seusianya.

Selain itu, juga berdampak pada perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya perkembangan otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved