Tersangka RP Diduga Lakukan Pembunuhan Berencana Istrinya di Lampung Tengah

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polres Lampung Tengah akhirnya menampilkan RP (40), pelaku pembunuhan istrinya sendiri yang berinisial KS (30).

Sang pelaku pembunuhan asal Lampung Tengah tersebut bahkan kabur menelantarkan kedua anaknya T (11) dan S (9).

Atas aksinya tersebut, Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, tersangka RP diduga telah melakukan pembunuhan berencana.

"Tersangka yang sudah cerai dengan sang istri tiba-tiba datang lagi ke rumah dengan alasan mau buka bersama dan kangen pada anaknya," ujar Kapolres saat konferensi pers, Sabtu (29/7/2023), pukul 11.30 WIB.

Menurutnya, dugaan pembunuhan berencana diketahui setelah polisi mengumpulkan barang bukti dan hasil penyelidikan.

Kapolres mengungkapkan, kronologi kejadian berdasarkan pemeriksaan polisi, bermula pada tahun 2015, tepatnya bulan Maret.

Tersangka menelpon korban dengan alasan kangen dan ingin buka bersama di rumah korban bersama 2 anak.

"Korban dan tersangka sudah menikah sejak 2012, namun sudah lama bercerai," katanya.

Setelah buka bersama, terdangka RP mengajak Tama (11) salat tarawih, karena saat itu bulan Ramadan.

Titik konflik bermula saat selepas tarawih, tersangka mengaku melihat korban sedang menelpon dengan laki-laki.

Tersangka cemburu, padahal status mereka telah resmi bercerai.

"Tersangka cemburu buta, lalu meluapkan emosi dan merasa tidak dihargai," katanya.

Namun, korban merasa bahwa RP tidak harus mengatur dirinya lagi, terlebih adanya RP di rumah bukannya memperbaiki hubungan baik, namun malah memperparah.

Tersangka yang naik pitam lalu memaki-maki korban dan akhirnya mengambil sebilah golok di belakang rumah, lalu menganiaya korban dengan 3 luka parah.

"Korban mengalami luka bacok di rahang, tangan, dan leher," katanya.

Warga yang mengetahui kejadian lalu membawa korban dan sempat dirawat di Yukum Medical Center (YMC) menggunakan mobil angkot.

Karena tidak ada perubahan, lalu korban dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung dan dirawat intensif selama 7 hari.

"Keluarga sempat ikut merawat korban namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

( Tribunlampung.co.id / Fajar Ihwani Sidiq )