Berita Lampung

Polres Pesisir Barat Bentuk Tim Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji

Polres Pesisir Barat Polda Lampung bentuk team untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji yang disebabkan oleh oknum

Penulis: saidal arif | Editor: Indra Simanjuntak
Tribun Lampung/Tri Yulianto
Gas elpiji. Polres Pesisir Barat Polda Lampung bentuk team untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Polres Pesisir Barat Polda Lampung bentuk team untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas elpiji yang disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kabag Logistik, Polres Pesisir Barat Lampung, AKP Suhairi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk memantau perkembangan gas elpiji.

"Kita sudah membentuk team untuk memantau penjualan gas elpiji di sejumlah agen untuk memastikan tidak terjadi penimbunan," ungkap Kabag Logistik saat acara Jumat curhat di Pondok Curhat Polres Pesisir Barat Lampung, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, berdasarkan pemantauan di lapangan saat ini pihaknya tidak menemukan adanya praktik penimbunan gas elpiji oleh agen penjual atau warung.

Sebab, jika ditemukan adanya agen yang melakukan hal tersebut maka akan langsung ditindaklanjuti.

Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat khususnya agen penjual agar tidak melakukan penimbunan gas elpiji.

Sebab, jika dilakukan maka akan ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh pelaku penimbunan.

Selain mempertanyakan langkah Polres Pesisir Barat terkait pencegahan terjadinya kelangkaan gas elpiji, masyarakat juga mengeluhkan adanya pembakaran hutan yang dilakukan oleh sejumlah oknum.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut Kasat Binmas Polres Pesisir Barat Iptu Totok Tri W, menyampaikan, beberapa waktu yang lalu pihaknya juga telah mendapatkan laporan terkait adanya titik hotspot di kawasan hutan.

"Saat itu kita langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan melakukan pemadaman," bebernya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat maupun Petani tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

Karena hal tersebut akan menyebabkan hutan menjadi gundul dan menyebabkan banjir serta longsor, yang tentunya akan merugikan masyarakat sendiri.

"Kita mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, karena itu akan merugikan kita semua," tukasnya. (Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved