Berita Lampung
Paman Siswa SPN Kemiling Laporkan Pelatih ke Polda Lampung
Rahmat Telaumbanua, paman korban Advent Pratama Telaumbanua (APT) siswa SPN Kemiling yang meninggal dunia tidak wajar melapor ke Polda Lampung.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Rahmat Telaumbanua, paman korban Advent Pratama Telaumbanua (APT) siswa SPN Kemiling yang meninggal dunia tidak wajar akhirnya melaporkan pelatih di SPN Kemiling berpangkat Brigadir I (inisial Irwan) ke Polda Lampung.
Rahmat Telaumbanua mengatakan, pihaknya sengaja secara resmi melaporkan kematian keponakannya APT tersebut kepada Polda Lampung.
"Kami dari keluarga korban bersama dengan pihak penasehat hukum datang ke Mapolda Lampung untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Polda Lampung," kata Rahmat Telaumbanua paman korban APT, saat diwawancarai awak media di Mapolda Lampung, Kamis (24/8/2023).
Adapun laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor LP/B/358/VIII/2023/SPKT/POLDA LAMPUNG pada 24 Agustus 2023.
Ia mengatakan, pihaknya melaporkan dugaan oknum polisi terhadap dugaan penganiayaan APT hingga meninggal dunia.
Ia mengatakan, hasil autopsi dari RS Adam Malik belum keluar dan secepatnya akan diberikan hasil autopsi tersebut.
"Jadi hasil autopsi akan diserahkan kepada Polda Lampung," kata Rahmat.
Ia mengatakan, keluarga mempercayakan penyelidikan ini kepada pihak kepolisian dan harapan agar ada keadilan bagi keluarga APT.
Salatieli Daeli, selaku kuasa hukum APT siswa SPN Kemiling mengatakan, siapapun yang melakukan kebohongan atau menutupi peristiwa suka ini harus diseret dan ditindak.
"Jadi yang datang ke Mapolda Lampung yakni adik kandung ayah korban atau paman yang membesarkan APT di Lampung Timur," kata Salatieli.
Ia mengatakan, pihaknya melaporkan oknum tersebut berdasarkan foto-foto dan rekam medik RS Bhayangkara.
"Kami laporkan adanya dugaan penganiayaan berat hingga menyebabkan meninggal dunia," kata Salatieli.
Ia mengatakan, pihaknya melaporkan semua yang terlibat dengan harapan kasus ini terang.
Ketua DPD Himni (Himpunan Masyarakat Nias Indonesia) ini mengatakan, pihaknya membawa bukti dalam laporan hari ini yakni foto-foto dan rekam medik.
Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, pihaknya akan berupaya transparan dengan kasus tersebut.
Polisi mengajak pihak eksternal seperti Kompolnas dan Ombudsman hingga IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dalam mengungkap kasus tersebut.
Ia mengatakan, polisi akan melakukan proses pendalaman kasus siswa SPN Kemiling ini secara komprehensif agar diterima oleh masyarakat.
"Sehingga dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, kami membuka ruang bagi masyarakat," kata Irjen Pol Helmy.
Ia mengatakan, pihak keluarga juga apabila memiliki informasi yang belum disampaikan, maka polisi membuka pintu seluas-luasnya untuk pengayaan dan upaya terang peristiwa ini," kata Irjen Pol Helmy.
Ia mengatakan, hasil otopsi juga belum disampaikan oleh pihak RS Adam Malik.
"Mari bersama-sama menunggu hasil otopsi tersebut, dan apapun hasil akan disampaikan kepada masyarakat," kata Irjen Pol Helmy.
Ia mengatakan, Polda Lampung dalam proses penyelidikan kami telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi rekan almarhum.
"Kami menunggu hasil otopsi, sudah ada komunikasi dari RS bhayangkara kepada RS Adam Malik," kata Irjen Pol Helmy.
"Dari hasil pemeriksaan bahwa sudah ada 30 saksi yang diperiksa atas adanya dugaan meninggalnya siswa Advent tersebut, " kata Irjen Pol Helmy.
Polda Lampung masih menunggu hasil otopsi.
"Kalau sudah ada hasil otopsi maka akan kami cocokan dengan hasil olah TKP, " kata Irjen Pol Helmy.
"Jadi dari hasil otopsi maka kami akan melakukan pencocokan sehingga tidak adanya spekulasi dan kami sepakat menunggu otopsi itu semua," kata Irjen Pol Helmy.
Saat ditanya apakah hasil pemeriksaan Brigadir I atau orang yang diduga keluarga sebagai orang yang melakukan penganiayaan.
Kapolda Lampung Irjen Helmy mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman.
Karena peristiwa tersebut dikumpulkan dengan alat bukti yang ada.
"Rekan korban sebelah kamar satu pleton juga dilakukan pemeriksaan terkait dugaan luka yang ada dialami korban karena latihan fisik," kata Irjen Pol Helmy.
Pihaknya akan mendalami dan harus bersabar menunggu hasil otopsi RS Adam Malik.
"Kemudian apabila keluarga korban yang akan melakukan pelaporan kepada Polda Lampung, kami persilahkan dan ini merupakan bentuk mencari keadilan," kata Irjen Pol Helmy.
Ia mengatakan, pihaknya akan menangani proses tersebut dengan objektif dan transparansi.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Angka Kemiskinan di Lampung Turun tapi Ketimpangan Kota dan Desa Masih Lebar |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Kasus Pengeroyokan Warga Lampung Timur, 3 Pelaku Diamankan |
![]() |
---|
Bupati Lampung Tengah Bangga 10 Warganya Berangkat Umrah Gratis dari BTPN Syariah |
![]() |
---|
2 Kepala Daerah di Lampung Kolaborasi Tangani Persoalan Infrastruktur Wilayah Perbatasan |
![]() |
---|
Kejati Lampung Tetapkan Pimpinan BUMD Way Kanan Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.