Berita Lampung

Depresi Gegara Utang, Pedagang Motor Bekas di Pringsewu Lampung Akhiri Hidup

Seorang pemuda berprofesi sebagai pedagang motor di Pringsewu, Lampung nekat mengakhiri hidup. Ia depresi gegara utang.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Kiki Novilia
Dok. Polsek Pringsewu Kota
Seorang pemuda berprofesi sebagai pedagang motor di Pringsewu nekat mengakhiri hidup, Kamis (31/8/2023). 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Seorang pemuda berprofesi sebagai pedagang motor di Pringsewu, Lampung nekat mengakhiri hidup.

Peristiwa pemuda akhiri hidup tersebut dikonfirmasi oleh Kapolsek Pringsewu Lampung, AKP Rohmadi pada Kamis (31/8/2023).

Rohmadi mengatakan, pemuda berinisial SP (27) yang akhiri hidupnya sendiri merupakan warga Kecamatan Ambarawa, Pringsewu.

Korban ditemukan tewas di garasi rumahnya pada Rabu (30/8/2023) sore sekira pukul 16.00 WIB.

Peristiwa tewasnya pemuda tersebut pertama kali diketahui oleh ayah korban pada sore itu saat pulang bekerja di sawah.

Menurut Rohmadi, korban ditemukan dalam posisi gantung diri dengan diikatkan pada balok garasi samping rumahnya.

“Ayah korban berteriak histeris saat melihat anaknya tersebut,” kata Rohmadi.

Ibu korban yang mendengar teriakan suaminya lantas datang dan kemudian memotong tali yang menjerat leher korban.

Kemudian bersama warga membawanya korban ke klinik kesehatan terdekat. 

Sementara warga lain melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Dengan adanya kejadian itu, jelas Rohmadi, pihaknya langsung datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban. 

Pihaknya pun langsung melakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban bersama tenaga medis dari klinik Saraswati dan Puskesmas Ambarawa.

Hasilnya, kata dia, ditubuh korban tidak terdapat luka lain kecuali bekas jeratan tali pada lehernya. 

Rohmadi pun menduga penyebab kematian korban murni karena bunuh diri.

Diungkapkannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan sebab pasti korban sampai nekat mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri. 

Namun, Rohmadi menduga korban nekat bunuh diri karena motif depresi akibat terlilit hutang.

Hal itu dikuatkan dengan keterangan sejumlah saksi yang memperkuat keterangan mengenai yang menjadi persoalan korban tewas.

Rohmadi mengatakan, korban beberapa waktu belakangan ini sering mengeluh ada masalah.

“Saat diperiksa, ada di ponsel miliknya juga terdapat sejumlah percakapan yang bernarasi tagihan hutang,” terangnya.

Disampaikan Rohmadi, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. 

Sebab keluarga korban menolak untuk dilakukan proses autopsi. 

( Tribunlampung.co.id / Oky Indra Jaya )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved