Berita Lampung

Reaksi KONI Lampung Dapati Posko Bhayangkara FC Berdiri di Area Gedung Sumpah Pemuda 

Posko Bhayangkara FC yang berada tepat di depan Gedung Sumpah Pemuda Kantor KONI Lampung didirikan tanpa koordinasi.

Editor: soni yuntavia
Dokumentasi
PEMBANGUNAN POSKO BHAYANGKARA FC - Suasana pembangunan posko Bhayangkara Presisi Lampung FC di depan Kantor KONI Lampung (Gedung Sumpah Pemuda) PKOR, Way Halim. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - KONI Lampung mempersoalkan posko semipermanen Bhayangkara FC yang berdiri di kompleks Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung. 

Posko yang berada tepat di depan Gedung Sumpah Pemuda (Kantor KONI Lampung) itu didirikan tanpa koordinasi.

Ketua Umum KONI Lampung Taufik Hidayat mengaku terkejut dengan aktivitas pembangunan posko keamanan Liga 1 tersebut. 

Dia mengatakan, KONI tidak berniat menghalangi niat Bhayangkara FC untuk membangun posko.

Namun, lanjutnya, semestinya manajemen Bhayangkara etika dan komunikasi yang baik antar lembaga, terutama melalui surat-menyurat resmi.

"Pembangunan posko ini menjadi preseden buruk dalam hubungan kelembagaan," ujar Taufik, Kamis (18/9/2025).

Pihak KONI telah berupaya mencari tahu, namun pembangunan tetap berjalan seolah-olah area tersebut tidak memiliki penanggung jawab. 

Padahal, KONI Lampung telah puluhan tahun berkantor di sana untuk mengurus olahraga di provinsi tersebut.

Taufik juga menyoroti lokasi pembangunan yang dianggap tidak tepat. 

"Kalau mau membangun di sekitar PKOR, silakan, karena itu juga tanah Provinsi Lampung. Tetapi tidak harus persis di depan wajah kami dan membelakangi kantor KONI Lampung," tegasnya. 

Ia menyarankan agar posko tersebut digeser 20-30 meter ke kanan atau ke kiri, di mana masih tersedia lahan yang luas.

Senada, Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Lampung, Rudy Antoni, mempertanyakan urgensi pembangunan posko tersebut. 

"Semestinya, harus dikomunikasikan dengan elegan, apalagi ini dari sebuah lembaga negara. Jangan justru buat gaduh seperti ini," kata Rudy. 

Ia juga mempertanyakan mengapa harus ada posko semi-permanen atau permanen, sementara Bhayangkara FC hanya bertanding sekitar 12 kali dalam setahun di stadion Sumpah Pemuda.

"Artinya bukan dilarang, tetapi sudah disampaikan agar tidak di depan gedung KONI. Tolonglah bimbing kami dengan etika berlembaga yang baik," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved