Berita Lampung

PT GML Klaim Sudah Kurangi Dampak Debu Batu Bara di Way Lunik Bandar Lampung

Human Source Environment PT GML Herry Pedro mengatakan, pihaknya terus berupaya agar masyarakat tidak terkena debu batu bara.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Lokasi PT GML, perusahaan yang memproduksi batu bara di Kelurahan Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung, Rabu (6/9/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - PT Global Mahardhika Logistik (GML) sudah berusaha meminimalkan dampak debu dari stockpile batu bara ke permukiman warga Way Lunik, Bandar Lampung.

Salah satunya dengan menyiram areal batu bara.  

Human Source Environment PT GML Herry Pedro mengatakan, pihaknya terus berupaya agar masyarakat tidak terkena debu batu bara.

"Kami telah berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat di sekitar perusahaan tidak terkena debu batu bara, yakni kami siram dengan air di areal batu bara tesebut, lalu pasang jaring hingga sprayer," kata Pedro kepada Tribunlampung.co.id di Bandar Lampung, Rabu (6/9/2023).

Pedro mengatakan, pihaknya melakukan pemasangan waring setinggi 10 meter, termasuk jaring serta sprayer.

"Alhamdulillah respon apa yang kami lakukan ini telah dilihat oleh para instansi terkait. Masyarakat sekitar juga telah melihat bahwa kami berupaya untuk mengurangi debu tersebut," imbuhnya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui dana CSR.

Pihaknya mengharapkan ke depan bisa memproduksi batu bara dengan baik lagi.

"Kalau kami per harinya mampu memproduksi sekitar 500 ton batu bara," kata Pedro.

Ia memprediksi debu batu bara tersebut dampak dari El Nino.

"Karena angin kencang dan tidak adanya hujan, sehingga membuat debu ini bertebaran ke tengah permukiman warga," tuturnya.

Perusahaan telah mempekerjakan warga sekitar sebanyak 60 persen.

Pihaknya mengklaim sudah mengakomodasi keluhan-keluhan warga RT 04, 05, dan 06 Kelurahan Way Lunik terkait debu yang masuk ke pemukiman warga.

PT GML memiliki luas lahan 3,5 hektare dan telah mengantongi izin dari KLH yakni izin stock pile dan UKL UPL.

"Kalau izin sudah kami lengkapi satu tahun yang lalu," kata Pedro.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved