Berita Lampung

18 Gajah Liar Rusak Saluran Air Bersih di Permukiman Warga Lampung Barat

Delapan belas gajah liar merusak saluran air bersih di permukiman warga di Kecamatan Suoh dan BNS, Lampung Barat, Lampung. Kejadiannya kemarin.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
18 ekor gajah liar merusak saluran air bersih di permukiman warga Lampung Barat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Delapan belas gajah liar merusak saluran air bersih di permukiman warga di Kecamatan Suoh dan BNS, Lampung Barat, Lampung

Kawanan gajah tersebut merusak pipa yang mengalirkan air bersih untuk warga Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh dan Pekon Gunung Ratu Kecamatan BNS, Lampung Barat.

Baca juga: Sepekan 5 Kasus Karhutla, BPBD Lampung Barat Imbau Warga Tak Buka Lahan Dengan Dibakar

Baca juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pemkab Lampung Barat Ajak Kibarkan Bendera

Ketua Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS Lampung Barat, Rohmat mengatakan kawanan gajah itu merusak pipa saluran air bersih tersebut pada Sabtu (30/9/2023) sore.

“Jika dihitung itu ada 100 meter yang mereka hancurkan. Kira-kira ada 50 batang pipa yang hancur, 25 batang Gunung Ratu dan 25 Sukamarga,” ujar dia, Minggu (1/10/2023).

“Jadi untuk kebutuhan rumah tangga kami mulai keliling cari air minum. Namun untuk mencuci segala macam bisa diakalin,” terusnya.

Akibat kerusakan pipa aliran bersih tersebut, selain tidak ada aliran air, warga juga menelan kerugian hingga Rp 20 juta.

“Kalau kita menghitung kerugiannya itu, ya tinggal hitung aja 50 batang pipa dikalikan dengan Rp 400 ribu,” sebutnya.

Rohmat mengatakan, saat ini dirinya beserta warga yang lain mulai mencari solusi untuk mengatasi rusaknya saluran air yang mengalir ke wilayahnya.

Dirinya beserta satgas yang lain juga sudah berkoordinasi dengan pihak TNBBS dan masyarakat setempat terkait hal ini.

“Kami berencana ke depan pipa paralon itu akan kami kubur, kemarin udah ngobrol-ngobrol sama masyarakat sekitar dan TNBBS,” kata dia.

“Namun hal itu memerlukan waktu yang lama. Karena kami harus menggali dan mengumpulkan biaya dulu untuk membeli paralonnya,” sambungnya.

Selain merusak saluran pipa air bersih, ungkap Rohmat, kawanan gajah liar itu juga telah memakan padi petani yang hampir panen.

“Beberapa waktu lalu itu yang dimakan ada padi di sawah milik petani bernama Robit. Tinggal satu minggu panen namun gajah masuk dan makanin padinya,” ungkapnya.

“Sekitar 1/4 hektare padi di sawah itu benar-benar habis. Sehingga petani tersebut mengalami kerugian akibat gagal panen,” tambahnya.

Menurut Rohmat, musim panen padi yang masih berlangsung saat ini memancing kawanan gajah untuk turun ke areal persawahan warga.

“Karena mereka itu mencium ada bau padi ya mereka turun untuk mencarinya. Pakan mereka di hutan juga muali mengurang,” tuturnya.

Berbagai upaya telah telah dilakukan oleh satgas agar kawanan gajah tersebut tidak masuk dan memakan padi milik warga lagi.

“Kami udah beberapa hari ini setiap malam melakukan blokade gajah bersama warga, kira-kira sudah 4 malam ini,” jelasnha.

“Kami tetap mempertahankan agar gajah ini tidak menyeberang ke lahan persawahan warga yang lain,” lanjurnya.

Sebagai informasi, tepatnya dini hari tadi, kawanan gajah mulai terlihat kembali memasuki persawahan milik warga untuk memakan padi.

“Malam tadi yang terlihat hanya 12 ekor. Lokasi mereka kalau siang itu masuk ke hutan, kemudian dari sore hingga malam mulai turun mencari makan,” kata Rohmat.

“Sempat mau ke sawah, namun segera kita blokade dan giring. Alhamdulillah untuk saat ini gajah berhasil digiring ke hutan,” terusnya.

Kendati sudah masuk hutan, tidak menutup kemungkinan gajah akan kembali dan memakan padi milik warga.

Sebab menurutnya, di musim-musim seperti ini gajah akan terus turun ke permukiman dan areal persawahan untuk mencari makan.

“Selama masih banyak tanaman padi di sekitar perbatasan dengan hutan, mereka akan tetap turun mencari makan,” ucapnya.

“Tidak hanya padi, bisa saja tanaman lain seperti pohon pisang, pohon kelapa, pohon jambe, dan pohon pinang yang mereka lihat,” tambahnya.

Terakhir Rohmat berharap agar kawanan gajah itu tidak turun dan menyeberang masuk ke persawahan warga yang lain.

“Saya juga berpesan kepada para satgas yang ada di lapangan untuk tetap bersemangat memblokade gajah agar tidak turun,” pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved