Berita Lampung

Pemkab Lampung Barat Akan Berkoordinasi dengan Petani Kopi Terdampak El Nino

Pemkab Lampung Baraat akan segera berkoordinasi dengan petani kopi di Suoh dan BNS Lampung Barat yang tanamannya terdampak El Nino.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kondisi buah kopi milik Tunggono yang mulai gosong akibat dampak El Nino. 

“Sampai saat ini kita terus pantau dan koordinasi dgn BMKG terkait potensi perubahan musim ini,” ucap Sumarlin.

“Hal ini guna memperkirakan tindakan yang mungkin dilakukan terutama mengimbau agar tidak terjadi kebakaran lahan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa petani kopi yang ada di Lampung Barat, Lampung mulai banyak yang mengeluh imbas fenomena El Nino saat ini.

Selain memberi dampak ke areal persawahan padi dan tanaman sayur milik petani, dampak El Nino kini mulai merambah ke sektor tanaman kopi di Lampung Barat.

Dampak El Nino ini sangat dirasakan oleh petani kopi yang ada di Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat yang bernama Tunggono.

Tunggono mengaku, kemarau panjang atau El Nino ini telah memberikan dampak yang buruk terhadap tanaman kopi miliknya.

“Karena sejak kemarau panjang ini tanaman kopi milik petani di Suoh dan BNS mulai layu hingga mati mengering,” ujar dia, Kamis (5/9/2023).

“Sudah 3-4 bulan lebih tidak turun hujan di sini. Sehingga kekeringan ini menjadi keluhan masyarakat dan petani,” terusnya.

Berdasarkan pantauan tim Tribunlampung.co.id di lokasi kebun kopi milik Tunggono, terlihat daun-daun tanaman kopi mulai mengeriting dengan kondisi yang tidak segar.

Bahkan banyak daun yang mulai menguning dan mengering karena tanaman kopi tersebut terkena sinar matahari berlebihan.

Daun-daun kering pun banyak berserakan di bawah kumpulan tanaman kopi milik Tunggono yang merupakan seorang Peratin Pekon Banding Agung ini.

Tak sedikit juga beberapa tanaman kopi yang masih berusia muda mati mengering karena tidak kuat menahan paparan sinar matahari akibat El Nino.

Tak hanya di kebun kopi milik Tunggono, fenomena tanaman kopi yang mulai mengering dan mati perlahan juga terjadi di kebun petani kopi lainnya.

Tunggono mengungkapkan, jika hal ini terus terjadi nantinya dikhawatirkan akan berimbas pada kondisi ekonomi para petani kopi.

“Tentunya pendapatan para petani ini bakal menurun drastis jika kondisi seperti ini terus berlangsung,” ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved